Di beberapa tempat populer, sudah menjadi kebiasaan untuk memesan tempat piknik jauh sebelum pesta diadakan. Praktik yang umum dilakukan adalah membentangkan lembar piknik di pagi hari. Lalu menandainya dengan nama kelompok dan waktu dimulainya pesta. Anda juga bisa meminta seseorang berjaga di sana sepanjang hari sampai anggota kelompok lainnya tiba setelah bekerja.
Namun perlu diingat bahwa di banyak taman dilarang meninggalkan tikar atau alas duduk tanpa pengawasan.
Entah itu di taman atau di pinggir jalan, ada etiket selama hanami atau ketika Anda sedang menikmati bunga sakura. Berikut beberapa etiket selama hanami:
- Rawat pohon dengan hati-hati. Jangan menarik atau menggoyangkan dahan. Jangan memetik bunga. Jangan memanjat pohon. Jangan berdiri di atas akar pohon.
- Jagalah sampah Anda dengan baik. Perhatikan bahwa banyak taman tidak memiliki tempat sampah. Bersiaplah untuk membawa pulang sampah Anda.
- Periksa dan hormati peraturan setempat. Aturan bisa berbeda dari satu taman dengan taman lainnya. Banyak taman tidak mengizinkan barbeku. Beberapa memberlakukan jam malam di malam hari. Beberapa tidak mengizinkan minuman beralkohol.
Menghormati pohon sakura
Kata hanami juga berarti "kagumi bunga sakura". Jadi ingatlah bahwa dilarang menyentuh pohon sakura, menggoyangkan atau mematahkan dahan. Hindari memetik bunganya. Pohon sakura cukup rapuh. Kerusakan bisa mencegah pertumbuhan kembali bunganya. Juga dapat menyebabkan penyakit atau bahkan kematian pohon tersebut.
Menikmati bunga sakura bersama teman sambil minum bukanlah hal yang dilarang. Tapi ingatlah bahwa di sekitar Anda, orang lain juga mencoba menikmati hanami mereka, diam-diam mengagumi keindahan sakura. Biasanya, karaoke dan alat musik juga dilarang selama Anda mengunjungi taman.
Asal-usul hanami
Terdapat berbagai teori mengenai asal mula hanami. Namun yang paling populer adalah teori para bangsawan yang membacakan puisi sambil menikmati pemandangan bunga pada Periode Nara (710–794).
Awalnya, banyak orang menghabiskan waktu melihat bunga plum Jepang (ume). Namun, seiring waktu, bunga sakura makin populer sebagai bunga perwakilan musim semi. Jadi semakin banyak orang yang mulai memilih bunga sakura sebagai bunga pilihan mereka untuk dinikmati selama hanami.
Sa dalam “sakura” melambangkan dewa sawah dan panen. Sedangkan kura berarti “tempat di mana para dewa bersemayam”. Hal ini mengarah ke teori lain di mana para petani berdoa agar panen melimpah dengan merayakan hanami ketika musim tanam padi dimulai.
Hingga kini, hanami menjadi momen yang dinantikan baik oleh warga Jepang maupun para wisatawan. Bila Anda berencana untuk mengunjungi Jepang dan menikmati bunga sakura yang bermekaran, jangan lupa untuk mengikuti beberapa etiket di atas, ya!