Mengapa Kisah Hantu Bertahan selama Ratusan Tahun dalam Budaya Jepang?

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 27 April 2024 | 15:07 WIB
Dalam budaya Jepang, gambaran dan kisah tentang hantu bertahan selama ratusan tahun. Apa alasannya? (Utagawa Kuniyoshi)

Mengenakan topeng berarti Anda pada dasarnya tidak hanya mengambil esensi dari peran tersebut, tapi Anda juga mewujudkannya. Hal ini semacam transmisi roh yang terjadi pada pemerannya.

Cerita-cerita Noh mungkin tidak terlalu bombastis dalam reproduksi hantu seperti kabuki. Namun bentuknya menangkap cerita-cerita dari masa lalu. Dan cerita-cerita itu sering dikaitkan dengan situs tertentu, lokasi tertentu yang tersebar di seluruh Jepang.

Kisah-kisah tersebut diceritakan melalui roh-roh yang terkait dengan situs tersebut. Dan roh-roh tersebut merupakan saluran bagi ingatan masyarakat setempat.

Jadi mengapa kisah hantu masih bertahan dalam tradisi budaya Jepang. Dan mengapa kebangkitan kisah hantu besar-besaran terjadi pada zaman Edo?

Kolektor Pearl Moskowitz menjelaskan bahwa kisah hantu mungkin merupakan cara untuk mencerminkan masyarakat dalam waktu yang terus berubah. “Dugaan saya adalah kisah-kisah tentang hantu yang menakutkan ini merupakan bentuk keadilan dalam masyarakat feodal di mana otoritas kelas penguasa bersifat absolut,” ungkapnya.

Dalam sistem kelas yang tidak adil, menonton drama yang menampilkan hantu membuat seseorang membalas dendam dengan cara yang tidak mampu mereka lakukan. Mereka mendapatkan keadilan melalui plot balas dendam dengan cara yang mungkin sangat tidak adil.

Hal itu semacam katarsis yang membuat mereka puas. Samurai juga sering menjadi penjahat dalam cerita-cerita ini, sehingga teori tersebut cukup dipercaya.

Sulit untuk mengetahui berapa banyak cetakan balok kayu bergambar hantu Jepang yang dibuat pada saat itu. Seorang seniman dapat membuat 200 cetakan dalam satu hari. Pemirsa mungkin dapat menghubungkan gambar hantu ini dengan horor Jepang modern dalam film seperti Ringu tahun 1998 atau The Ring tahun 2002.

“Hantu Jepang adalah sesuatu yang diketahui orang dari film horor Jepang,” ungkap Catlin. “Jadi meskipun mereka bukan spesialis dalam bidang tersebut, Anda tetap dapat melihat hal-hal yang Anda kenali dan minati.”

Di Jepang, musim panas adalah periode hantu. Orang-orang menceritakan kisah hantu di musim panas karena cuacanya panas, berkeringat, dan lembap. Kisah hantu bisa membuat seseorang menggigil sehingga merasa kedinginan.