Akibat kejadian itu, perusahaan terkait mendapat tuntutan hukum yang berlangsung selama dua tahun. Wiegel dianugerahi $5.000 untuk masing-masing dua jari yang hilang dalam kecelakaan itu. Ia mendapat ganti rugi senilai $10.000 untuk kecacatannya.
Pada saat Komite Perlindungan Anak dibentuk pada tahun 1904, buruh-buruh cilik atau para pekerja anak ini disebut sebagai aktivitas perbudakan anak. Komite itu berusaha memberikan impact yang luas di Amerika Serikat.
Protes buruh dan undang-undang membatasi masalah ini. Anak-anak diminta untuk berhenti dipekerjakan pada pabrik-pabrik dan lini industri kerja kasar. Meskipun, ini tidak sepenuhnya mengakhiri penggunaan pekerja anak di negara tersebut.
Pekerja anak dalam kondisi berbahaya masih ada. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan terdapat 73 juta anak di bawah usia sepuluh tahun yang bekerja sebagai buruh di seluruh dunia.
Gerakan pekerja anak modern masih aktif, namun harus dilakukan dengan hati-hati untuk melindungi privasi pekerja, dan karena, seperti yang dialami Hine, perusahaan tidak mau mengizinkan pembuat dokumenter mengakses karyawannya.
Hari ini, kondisi pekerja anak ini diekspos melalui teknologi modern. Misalnya, Organisasi Buruh Internasional (ILO) telah mendorong pekerja anak di Myanmar untuk mengambil foto dokumenter tentang kondisi kerja mereka.