Dinasti Tang, Titik Puncak Peradaban dalam Sejarah Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Jumat, 3 Mei 2024 | 17:00 WIB
Era pemerintahan Dinasti Tang di Kekaisaran Tiongkok merupakan zaman keemasan yang berlangsung antara tahun 618 hingga 907. (Zhou Fang)

Kemudian, pada tahun 755, An Lushan, jenderal pasukan Tang yang besar, memimpin pemberontakan yang berlangsung selama 8 tahun. Pemberontakannya itu secara serius melemahkan kekuatan Dinasti Tang di Kekaisaran Tiongkok.

Juga pada pertengahan tahun 750-an, bangsa Arab menyerang dari barat, mengalahkan tentara Tang. Tentara Arab menguasai wilayah Tang bagian barat serta rute Jalur Sutra bagian barat. Kemudian kekaisaran Tibet menyerang, merebut sebagian besar wilayah utara Tiongkok. Tibet juga merebut Chang’an pada tahun 763.

Meskipun Chang’an berhasil direbut kembali, peperangan dan hilangnya wilayah membuat Dinasti Tang melemah dan kurang mampu menjaga ketertiban di Kekaisaran Tiongkok.

Akhir Dinasti Tang yang jaya

“Kekuasaan Dinasti Tang makin melemah setelah perang pada pertengahan tahun 700-an,” ungkap Gill. Selain itu, Dinasti Tang tidak mampu mencegah bangkitnya pemimpin militer dan penguasa lokal yang tidak lagi menyatakan kesetiaannya kepada pemerintah pusat.

Salah satu dampaknya adalah munculnya kelas pedagang yang semakin kuat akibat melemahnya kontrol pemerintah terhadap industri dan perdagangan. Kapal-kapal yang memuat barang dagangan untuk berdagang berlayar sampai ke Afrika dan Arab. Namun hal ini tidak membantu memperkuat pemerintahan Tang.

Selama 100 tahun terakhir Dinasti Tang, kelaparan dan bencana alam yang meluas, termasuk banjir besar dan kekeringan parah. Bencana tersebut menyebabkan kematian jutaan orang dan memengaruhi Kekaisaran Tiongkok.

Akhirnya, setelah pemberontakan selama 10 tahun, penguasa Tang terakhir digulingkan pada tahun 907. Peristiwa itu pun mengakhiri kekuasaan Dinasti Tang di Kekaisaran Tiongkok.

Warisan Dinasti Tang bagi dunia

Dinasti Tang mempunyai pengaruh besar terhadap kebudayaan Asia. Hal ini terutama terjadi di Jepang dan Korea. Keduanya mengadopsi banyak gaya keagamaan, filosofi, arsitektur, fesyen, dan sastra dinasti tersebut.

Di antara banyak kontribusi terhadap sastra Tiongkok pada masa Dinasti Tang, puisi Du Fu dan Li Bai dikenang dan sangat dihormati hingga hari ini. Mereka adalah penyair terhebat dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok,

Pencetakan balok kayu ditemukan pada era Dinasti Tang. Penemuan ini membantu menyebarkan pendidikan dan sastra ke seluruh kekaisaran dan era selanjutnya.

Namun, penemuan era Tang lainnya adalah bentuk awal bubuk mesiu. “Bubuk mesiu dianggap sebagai salah satu penemuan paling penting dalam sejarah dunia pra-modern,” Gill menambahkan.

Meski akhirnya disingkirkan, Dinasti Tang membawa Tiongkok ke era keemasannya.