Melansir education.nationalgeographic.org, saat meteorit menghantam permukaan Bumi, ia akan mentransfer energi kinetiknya yang sangat besar ke dalam tanah.
Energi ini akan memampatkan dan melontarkan batuan di sekitarnya, membentuk kawah dengan bibir yang terangkat dan dasar yang cekung.
Ukuran kawah yang terbentuk tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan kecepatan meteorit, sudut hantaman, dan jenis batuan di lokasi hantaman.
Evolusi Kawah Meteor
Segera setelah hantaman, kawah meteor masih berbentuk lingkaran yang hampir sempurna.
Namun, seiring waktu, kawah ini akan mengalami erosi dan pelapukan akibat angin, hujan, dan proses geologi lainnya.
Hal ini menyebabkan bibir kawah menjadi rata dan dasar kawah menjadi terisi dengan sedimen.
Di beberapa kawah meteor, danau atau kolam air dapat terbentuk di dasar kawah.
Hal ini terjadi jika kawah tersebut tidak memiliki lubang drainase untuk air hujan. Danau atau kolam ini dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Contoh Kawah Meteor Terkenal
Salah satu contoh kawah meteor terkenal di Bumi adalah Meteor Crater di Arizona, Amerika Serikat.
Baca Juga: Ilmuwan Planet Menemukan Sumber Potensial Meteorit 'Shock-Darkened'