Nationalgeographic.co.id—Astronom Denison Olmsted dibangunkan oleh tetangganya pada 13 November 1833. Mereka menyaksikan keanehan langit malam yang dipenuhi bintang jatuh, 72.000 atau lebih setiap jamnya.
Itu adalah hujan meteor yang kita sebut sebagai Leonids. Akan tetapi, pada saat itu tidak ada yang tahu apa sebab munculnya atau dari mana meteor itu berasal.
Karena jumlah bintang jatuh yang memenuhi langit mencapai 20 per detiknya, Olmsted melihat dengan jelas pola yang luput dari pengamatan para astronom lain.
"Olmsted menyadari untuk pertama kalinya bahwa mereka datang dari satu titik, yang pertama dia sebut pancaran," kata Mark Littman dari University of Tennessee di Knoxville kepada National Geographic.
Para astronom saat ini masih menggunakan pancaran untuk menamai hujan meteor: Leonid diambil dari asal-usulnya yakni di konstelasi Leo, Singa.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR