Tetapi Olmsted tidak berhenti dengan penemuan itu. Saat fajar menyinari langit dan meteor hilang dari pandangan, Olmsted bergegas masuk dan memberikan laporan singkat tentang badai meteor untuk surat kabar New Haven Daily Herald.
"Karena penyebab 'bintang jatuh' tidak dapat dipahami oleh ahlu meteorologi, diharapkan untuk mengumpulkan semua fakta terkait dengan fenomena ini, yang dinyatakan dengan ketepatan," tulis Olmsted kepada pembaca.
Tanggapan berdatangan dari banyak negara bagian, bersama dengan pengamatan para ilmuwan yang dikirim ke American Journal of Science and Arts.
"Ini adalah momen penting dalam jurnalisme sains Amerika, benar-benar dalam jurnalisme sains di seluruh dunia," kata Litmman. "Sampai saat itu, surat kabar sebagian besar adalah kain politik, penuh dengan opini, tapi di sini mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan tanpa perasaan melaporkan meteor, menenangkan bahwa itu bukanlah 'the end of the days'."
Baca Juga: 430.000 Tahun Silam Meteor Meledak di Antartika, Lebih Dahsyat dari Bom Atom Hiroshima
Tanggapan tersebut mendorong Olmsted untuk membuat serangkaian terobosan ilmiah. Temuannya telah mengakhiri cengkeraman filsuf Yunani, Aristoteles selama 2.200 tahun tentang penjelasan meteor. Sang filsuf itu melihatnya sebagai gelembung gas melayang tinggi ke langit dan menyala.
Ilmu bintang jatuh berhutang banyak pada peristiwa ini karena adanya laporan sains dari masyarakat.
Melirik Kasus Codeblu, Dulu Pengulas Makanan Justru Sangat Menjaga Anonimitas, Kenapa?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR