Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan seperti gerhana matahari atau gerhana bulan? Peristiwa ini selalu menarik perhatian banyak orang.
Namun, tahukah Anda mengapa gerhana matahari dan gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan? Artikel ini akan mengupas tuntas jawaban atas pertanyaan tersebut.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi, sehingga menutupi cahaya matahari.
Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bayangan bumi jatuh pada bulan. Kedua fenomena ini hanya dapat terjadi pada waktu-waktu tertentu, dan tidak setiap bulan.
Pada artikel ini, Anda akan mempelajari mengapa gerhana matahari dan gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan.
Penjelasannya akan membahas tentang orbit bulan, kemiringan orbit bulan, dan peristiwa astronomis yang terkait dengan gerhana.
Mengapa Kita Mengalami Gerhana?
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru, ketika bulan melintas di antara matahari dan Bumi. Sementara gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama, ketika Bumi, matahari, dan bulan sejajar di angkasa, dengan Bumi berada di antara matahari dan bulan.
Selama gerhana bulan, bayangan Bumi jatuh pada bulan purnama, menggelapkan permukaan bulan dan - pada puncak gerhana - terkadang berubah menjadi merah tembaga.
Biasanya kita mengalami antara empat hingga tujuh gerhana - sebagian, total, beberapa gerhana bulan dan beberapa gerhana matahari, setiap tahun.
Tetapi mengapa tidak terjadi gerhana di setiap bulan purnama dan bulan baru?
Baca Juga: Gerhana Matahari dan Kisah Matahari yang Sekarat dalam Peradaban Maya