Mengapa Pemanasan Global dapat Menyebabkan Kepunahan Spesies?

By Ade S, Jumat, 10 Mei 2024 | 19:03 WIB
Beruang kutub menjadi salah satu spesies yang paling terancam pulah karena pemanasan global. Artikel ini akan mengupas secara rinci mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies. (freepik.com/author/wirestock)

Nationalgeographic.co.id—Pemanasan global bagaikan monster yang perlahan melahap planet kita.

Dampaknya tak hanya dirasakan manusia, tapi juga jutaan spesies lain di bumi, termasuk memicu kepunahan massal.

Artikel ini akan mengupas mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies.

Es di kutub yang mencair, daratan yang menyempit, intrusi air laut, gangguan rantai makanan, hingga masa depan yang suram menjadi bahasan utama dalam artikel ini.

Mengingat Kembali Arti Pemanasan Global

Istilah global warming (pemanasan global), seperti dilansir dari Encyclopedia Britannica, mengacu pada peningkatan suhu udara rata-rata bumi dalam jangka panjang.

Hal ini disebabkan oleh gas rumah kaca yang menjebak panas di atmosfer, seperti karbon dioksida dan metana.

Biasanya radiasi matahari akan lolos ke luar angkasa, tetapi gas rumah kaca ini memerangkap panas dan menyebabkan planet menjadi lebih panas.

Meskipun gas rumah kaca memang ada secara alami, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi telah meningkatkan kadarnya secara signifikan. Hal ini mempercepat pemanasan global dan memperparah dampaknya.

5 Alasan Pemanasan Global dapat Menyebabkan Kepunahan Spesies

Lalu, bagaimana pemanasan global mendorong berbagai spesies menuju jurang kepunahan, berikut ini tiga alasannya:

Baca Juga: Ubah Pilihan Makanan untuk Tingkatkan Peluang Atasi Pemanasan Global

1. Hilangnya Habitat Es: Ancaman Nyata bagi Beruang Kutub dan Rekan-rekannya

Es di kutub bagaikan istana megah bagi beruang kutub, penguin, anjing laut, dan walrus.

Namun, istana ini perlahan runtuh akibat pemanasan global. Es mencair, habitat menyusut, dan spesies-spesies ini terancam punah.

Contohnya beruang kutub. Menurut data dari World Wild Life, populasinya anjlok hingga 40% akibat hilangnya es.

Jika tren ini berlanjut, kepunahan diprediksi akan menjemput mereka di tahun 2100.

2. Daratan Menyempit, Ruang Hidup Terenggut

Pemanasan global bagaikan penyihir jahat yang mencairkan es kutub dengan mantra dahsyatnya.

Data dari Smithsonian Magazine menunjukkan bahwa 1,2 miliar ton es mencair setiap tahun, menaikkan permukaan laut, dan menenggelamkan daratan.

Pantai dan pulau-pulau kecil tak luput dari terjangan air laut. Habitat darat pun terkikis, merenggut ruang hidup bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Kepunahan pun mengintai di depan mata.

3. Intrusi Air Laut: Racun bagi Ekosistem Darat dan Air Tawar

Air laut bagaikan racun bagi daratan dan air tawar. Kenaikan permukaan laut mendorong air laut masuk ke daratan, mencemari tanah dan air tawar.

Baca Juga: Pemanasan Global Mempercepat Emisi Karbon Dioksida dari Mikroba Tanah

Sumber air minum tercemar, tumbuhan dan hewan mati, dan seperti dilansir dari National Geographic, krisis air pun melanda.

Tak hanya itu, menurut NOAA’s National Ocean Service, terumbu karang yang menjadi rumah bagi jutaan spesies laut pun memutih dan mati akibat suhu air laut yang panas.

Kematian terumbu karang memicu efek domino, mengancam kepunahan spesies laut dan darat secara luas.

Pemanasan global adalah ancaman nyata bagi kelangsungan hidup di bumi. Memahami mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunahan spesies adalah langkah awal untuk melawan monster ini dan menyelamatkan bumi.

Mari bersama-sama jaga bumi dan seluruh penghuninya. Lakukan perubahan kecil dalam keseharian, sebarkan kesadaran, dan dorong aksi nyata untuk melawan pemanasan global.