Sejarah Dunia: Viking Berserker Konsumsi Zat Psikoaktif Sebelum Perang?

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 22 Mei 2024 | 10:00 WIB
Dalam sejarah Viking, penggunaan narkoba dilakukan agar para prajurit kebal dan bisa menahan rasa sakit saat berperang. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Di tengah kerasnya budaya Viking, muncul sekelompok prajurit yang begitu menakutkan sehingga mereka hampir dianggap sebagai makhluk dari dunia lain. Ketika mereka datang, tanda-tanda kehancuran dan kemenangan yang brutal mengikuti jejak mereka.

Mereka adalah para berserker, prajurit elit yang dikenal karena perilaku mereka yang beringas dan tampak seperti keranjingan saat bertempur.

Tidak hanya bertarung, mereka menghancurkan musuh dan mengubah suasana perang menjadi seperti pesta yang penuh darah. Banyak ahli percaya bahwa mereka menggunakan semacam "doping" untuk meningkatkan semangat tempur mereka.

Zat-zat tersebut mungkin berasal dari tumbuhan atau jamur tertentu yang mampu mengubah kondisi mental mereka, memberikan kekuatan dan keberanian yang luar biasa.

Viking berserker muncul sebagai tentara bayaran selama ratusan tahun pada Abad Pertengahan Skandinavia. Mereka berkelana dalam kelompok-kelompok untuk berperang di mana pun mereka dibayar.

Namun, para berserker bukan sekadar prajurit bayaran. Mereka adalah pemuja setia Odin, dalam mitologi Nordik.

Dalam ritus-ritus keagamaan mereka, para berserker dikaitkan dengan makhluk mitologis yang bisa berubah bentuk, menambah aura mistis dan menakutkan di sekitar mereka.

“Para berserker Nordik menjadi sangat menakutkan sehingga mereka sepenuhnya dilarang pada abad ke-11,” kata Adam Farley, dalam tulisannya di All that’s Interesting.

Siapakah Berserker?

Sebagian besar dari kehidupan seorang berserker Viking masih menjadi misteri karena praktik-praktik mereka tidak dicatat secara rinci.

“Kita tahu bahwa orang-orang berserker adalah penduduk Skandinavia,” kata Adam. “Ada tertulis bahwa mereka menjaga raja Norwegia, Harald I Fairhair, saat ia memerintah dari tahun 872 hingga 930 Masehi.” Selain itu, “mereka juga berperang untuk raja-raja lain…”

Baca Juga: Apa Tujuan Wanita Viking Memodifikasi Bentuk Kepala Jadi Lonjong?