Sejarah Dunia: Viking Berserker Konsumsi Zat Psikoaktif Sebelum Perang?

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 22 Mei 2024 | 10:00 WIB
Dalam sejarah Viking, penggunaan narkoba dilakukan agar para prajurit kebal dan bisa menahan rasa sakit saat berperang. (Public domain)

Patung-patung ini menunjukkan para Berserker dengan baju besi. Namun, penggambaran lainnya menunjukkan mereka telanjang. Prajurit telanjang yang diyakini melambangkan para berserker Viking terlihat pada tanduk emas yang dipamerkan di Museum Nasional Denmark.

Zat Halusinogen

Ada banyak teori tentang bagaimana para berserker bertindak seolah-olah kesurupan di medan perang.

Beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah histeria yang sengaja dibangkitkan oleh diri sendiri. Atau mungkin, hal itu mungkin saja merupakan efek dari PTSD yang disebabkan oleh paparan kekerasan selama bertahun-tahun.

Namun, beberapa sejarawan memiliki teori lain–para pengamuk itu mengonsumsi jamur psikedelik. Mereka diduga mengonsumsi amanita muscaria alias Jamur kikik lalat, maskot psikedelik dalam budaya pop.

Namun, dalam kacamata etnobotani, apa yang menyebabkan amukan berserker berpusat pada henbane, tanaman dalam keluarga Solanaceae–yang meliputi kentang, tomat, dan terong.

Menurut penelitian Karsten Fatur, seorang ahli etnobotani di Universitas Ljubljana di Slovenia, tanaman ini digunakan dalam resep untuk membuat ramuan psikoaktif yang secara sengaja menyebabkan sensasi terbang dan halusinasi liar.

Ramuan ini menghasilkan "perilaku yang mirip dengan binatang buas (termasuk melolong dan menggigit perisai mereka), menggigil, gemeretak gigi, tubuh terasa dingin, dan kebal terhadap besi (pedang) dan juga api."