Jatuh Bangun Biksu Shaolin dalam Sejarah Dinasti Ming Tiongkok

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 21 Mei 2024 | 12:00 WIB
Biksu shaolin terkenal karena keahlain bela diri dan kekuatan fisiknya. (Dennis Kruyt/CC BY-NC-SA 2.0)

Berlawanan dengan gambaran stereotip biksu kungfu yang akrobatik, biksu prajurit bertempur dalam formasi yang teratur.

Dilansir dari laman, Great Ming Military, para biksu shaolin menggunakan formasi barisan agresif yang dikenal dengan nama “Chang She Zhi Shi”, artinya “Formasi Ular Panjang”.

Salah satu prestasinya yang luar biasa selama era Dinasti Ming adalah ketika para biksu ini menghabisi perompak Wokou. Mereka adalah pasukan yang pertama kali mencetak kemenangan melawan Wokou setelah serangkaian kekalahan memalukan yang diderita militer Ming.

Tentu saja, melawan Wokou bukanlah perkara mudah, apalagi jumlah prajurit biksu yang sedikit. Dengan demikian, para biksu shaolin menghadapi tingkat korban yang semakin tinggi, meskipun mereka masih memenangkan sebagian besar pertempuran dengan Wokou.

“Pada tahun 1511, 70 biksu tewas dalam pertempuran melawan pasukan perompak,” jelas Kallie.

Meskipun para biksu shaolin tidak benar-benar membasmi habis Wokou, kemenangan mereka membantu tentara Ming untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri. Hal ini membuka jalan bagi para jenderal Ming di masa depan seperti Yu Da You dan Qi Ji Guang untuk akhirnya membalikkan keadaan melawan Wokou.

Pada tahun 1630-an, di masa senja Dinasti Ming, para biksu terlibat pertempuran dengan militer Ming. Biksu Shaolin mengalami kekalahan signifikan.