Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi di satu tempat bisa menjadi tragedi memilukan, sementara di tempat lain hanya menjadi peristiwa alam biasa?
Jawabannya terletak pada faktor-faktor kompleks yang mengubah peristiwa alam menjadi bencana alam.
Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab peristiwa alam berubah menjadi bencana alam.
Anda akan diajak memahami bagaimana faktor-faktor seperti kerentanan manusia, kurangnya persiapan, dan infrastruktur yang tidak memadai dapat memperparah dampak dari peristiwa alam, mengubahnya menjadi tragedi yang tak terbayangkan.
Selain itu, artikel ini juga akan membahas 10 bencana alam paling mematikan di Indonesia, memberikan Anda gambaran nyata tentang bagaimana peristiwa alam dapat bertransformasi menjadi mimpi buruk bagi manusia.
Interaksi Antara Sistem Sosial, Biologi, dan Fisik
Pakar geografi Gilbert F. White, yang dijuluki "bapak pengelolaan dataran banjir", menjelaskan bahwa bahaya bencana juga muncul dari interaksi antara sistem sosial, biologi, dan fisik.
Untuk itu, sebelum mengulas tentang penyebab peristiwa alam berubah menjadi bencana alam, kita perlu membedakan antara bahaya, peristiwa ekstrem, dan bencana.
Melansir The Dutton Institute, Bahaya alam adalah peristiwa ekstrem yang terjadi secara alami dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi manusia, meskipun biasanya fokusnya pada manusia. Peristiwa ekstrem sendiri sebenarnya kejadian yang tidak biasa, namun belum tentu menimbulkan bahaya.
Faktanya, banyak bahaya memiliki komponen alami dan buatan manusia. Bahaya bisa menjadi lebih parah tergantung aktivitas manusia. Contohnya, ketika banyak orang tinggal di daerah dataran banjir dan rawan banjir, mereka menempatkan diri pada risiko yang lebih besar.
Begitupun dengan kota-kota besar yang umumnya dibangun di daerah pesisir. Kota-kota tersebut rentan terhadap kenaikan permukaan laut, bahaya yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Pada intinya, dampak bencana alam tidak hanya bergantung pada kekuatan peristiwa ekstrem itu sendiri, tetapi juga pada keputusan pembangunan manusia.
Baca Juga: Bagaimana Dampak Kerusakan Hutan dan Laut Bagi Manusia?