Arrichion, Atlet Olimpiade Yunani Kuno yang Jasadnya Diberi Mahkota Juara

By Ade S, Senin, 27 Mei 2024 | 16:03 WIB
Replika patung Yunani yang menggambarkan pertarungan Pankration. Temukan kisah Arrichion, atlet Yunani Pankration yang legendaris, yang diberi mahkota Olimpiade dalam kondisi sudah tak bernyawa. (MatthiasKabel)

Yang pertama menekankan teknik berdiri, bertujuan untuk menjatuhkan lawan dengan kombinasi pukulan, perjalanan, dan lemparan. Sebaliknya, yang terakhir berfokus pada pertarungan di tanah dan tujuan penyerahan melalui pukulan, manipulasi sendi, dan cekikan.

Berlawanan dengan gagasan Pankration sebagai pertarungan brutal dan kasar hingga mati (meskipun kematian memang terjadi), Pankration adalah seni yang halus, mencakup aspek pelatihan, teknik, dan pengetahuan serta pemahaman biomekanik yang canggih.

Aturan Pertandingan

Dalam pertandingan Pankration, seperti dilansir dari Ancient Origins, atlet yang dikenal sebagai pankratist menggunakan berbagai teknik, termasuk pukulan, tendangan, serangan, cekikan, kuncian, memilin alat kelamin, dan lemparan, dalam olahraga yang saya yakin akan saya temukan menjijikkan untuk disaksikan.

Namun, orang Yunani sangat menyukai pankration sehingga olahraga ini ditambahkan ke dalam Olimpiade dan para pankratist juara menjadi selebritas pada zamannya.

Pertarungan biasanya berlangsung sangat lama, karena tidak ada batas waktu, tidak ada ronde, tidak ada poin, dan satu-satunya aturan adalah larangan menggigit dan mencolok mata. Indah sekali.

Pertarungan hanya berakhir dalam tiga skenario; knockout, kematian, atau jika salah satu atlet menyerah, biasanya dengan mengangkat jari telunjuknya di tengah-tengah cengkeraman yang sangat menyakitkan.

Wasit yang bersenjatakan tongkat akan mendorong petarung untuk bertindak jika mereka mencoba beristirahat di bagian mana pun dari arena yang luas seukuran lapangan sepak bola.

Tragedi Arrichion

Arrichion dari Phigalia adalah salah satu pankratiast paling terkenal. Dia adalah juara tiga kali dalam Olimpiade, memenangkan pertandingan tersebut pada tahun 572 SM, 568 SM, dan 564 SM.

Kemenangan terakhirnya juga merupakan pertandingan terakhirnya, karena dia meninggal di arena. Namun, bagaimana mungkin seseorang bisa menjadi pemenang dan mati pada saat yang sama, ketika aturan permainan menyatakan bahwa siapa pun yang dikalahkan dalam pertandingan Pankration secara otomatis dikalahkan?

Baca Juga: Arwah Akan Gentayangan Jika Tak Dibawa, Inilah Obol, Koin Orang Mati dalam Mitologi Yunani