Matahari: Pengertian, Ciri-ciri, serta Urutan Lapisan atau Bagiannya

By Ade S, Minggu, 2 Juni 2024 | 08:03 WIB
Ilustrasi struktur Matahari, dengan warna 'palsu' untuk membedakan setiap bagian. Artikel ini menjelaskan pengertian matahari, ciri-ciri utamanya, serta urutan lapisan dan bagian yang ada di dalamnya. (Kelvinsong)

Dalam hal komposisi, Matahari didominasi oleh hidrogen, yang menyumbang 91.0% dari jumlah atom dan 70.6% dari massa. Helium juga memiliki peran penting, dengan 8.9% dari jumlah atom dan 27.4% dari massa.

Elemen lain seperti oksigen, karbon, nitrogen, magnesium, neon, besi, belerang, aluminium, kalsium, natrium, nikel, dan argon, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil, juga turut menyusun Matahari.

Matahari telah bersinar selama sekitar 4,5 miliar tahun dan diperkirakan akan terus bersinar selama 5,5 miliar tahun lagi, terus mengalami perubahan seiring dengan pembakaran hidrogennya melalui proses fusi nuklir yang konstan.

Urutan Lapisan Matahari

Matahari adalah sebuah fenomena alam yang menakjubkan dengan lapisan-lapisan yang berbeda dan masing-masing memiliki peranannya sendiri.

Di jantung Matahari, kita menemukan inti yang panas dan padat, dikelilingi oleh zona radiatif dan konveksi yang masing-masing memiliki dinamika yang unik. 

Lapisan-lapisan ini, seperti dilansir dari NASA, membentuk fondasi bagi lapisan luar yang lebih kita kenal.

Fotosfer, yang merupakan wajah Matahari yang kita lihat, adalah lapisan yang paling dalam yang bisa kita amati secara langsung. Dari sini, suhu berfluktuasi dari sekitar 6226,85 C di dasarnya hingga 3726,85 C di puncaknya, menciptakan pola granulasi yang menarik.

Di atas fotosfer, terdapat kromosfer, sebuah lapisan yang suhunya meningkat dari 3726,85 C menjadi 7726,85 C seiring kita menjauh dari permukaan Matahari. Ini adalah fenomena yang menarik karena, berbeda dengan lapisan bawah, di sini suhu meningkat seiring dengan peningkatan jarak dari Matahari.

Daerah transisi yang sempit, hanya sekitar 100 km tebalnya, menandai batas antara kromosfer dan korona. Di sini, suhu melonjak secara dramatis dari 7726,85 C menjadi sekitar 500.000 C.

Terakhir, korona, lapisan terluar Matahari, dimulai sekitar 2100 km di atas fotosfer. Suhu di korona bisa mencapai lebih dari 500.000 C, bahkan hingga beberapa juta K.

Korona ini adalah mahkota Matahari yang hanya bisa kita saksikan saat gerhana matahari total atau dengan alat bantu seperti koronagraf, karena tidak memiliki batas yang jelas.

Dengan memahami pengertian matahari, mengidentifikasi ciri-ciri yang membedakannya, dan mengetahui urutan lapisan atau bagian yang membentuknya, kita membuka pintu ke pemahaman yang lebih dalam tentang peran pentingnya bagi Bumi.