Matahari: Pengertian, Ciri-ciri, serta Urutan Lapisan atau Bagiannya

By Ade S, Minggu, 2 Juni 2024 | 08:03 WIB
Ilustrasi struktur Matahari, dengan warna 'palsu' untuk membedakan setiap bagian. Artikel ini menjelaskan pengertian matahari, ciri-ciri utamanya, serta urutan lapisan dan bagian yang ada di dalamnya. (Kelvinsong)

Nationalgeographic.co.id—Matahari, bintang yang menguasai pusat sistem tata surya, adalah sumber utama energi yang mendukung kehidupan di planet kita.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala aspek Matahari. Mulai dari pengertian yang mendasar, ciri-ciri yang membedakan, hingga urutan lapisan atau bagian yang membentuk struktur kompleksnya.

Pengertian Matahari

Matahari, bintang yang menyinari siang kita, adalah sumber cahaya dan panas yang tak tergantikan bagi Bumi. Cambridge Dictionary menggambarkannya sebagai bintang yang besar dan terang, pusat dari sistem tata surya kita.

Merriam Webster menambahkan bahwa Matahari adalah benda langit yang bercahaya, tempat bumi dan planet lain beredar, dan dari sinilah mereka mendapatkan panas serta cahaya.

Komposisi utamanya adalah hidrogen dan helium, dengan jarak rata-rata dari bumi sekitar 150 juta kilometer, diameter linier 1.390.000 kilometer, dan massa yang 332.000 kali lebih besar dari bumi.

NASA memperkuat pemahaman kita dengan menyatakan bahwa gravitasi Matahari adalah perekat yang menjaga tata surya tetap bersatu, memastikan segala sesuatu, dari planet terbesar hingga serpihan paling kecil, tetap berada dalam orbitnya.

Ciri-ciri Matahari

Matahari, yang merupakan jantung dari sistem tata surya kita, adalah sebuah bintang dengan massa yang luar biasa besar, yaitu 1.98892 x 10^30 kg. Dengan diameter yang mencapai 1.391 juta kilometer, seperti dilansir dari Universe Today, Matahari memiliki radius sekitar 695.500 km.

Permukaannya menarik dengan gravitasi sebesar 27.94 g, dan volume yang sangat luas, yaitu 1.412 times 10^18 km³. Densitasnya pun tidak kalah mengagumkan, dengan angka 1.622 times 10^5 kg/m³.

Fotosfer Matahari, yang kita lihat sebagai permukaannya, memiliki suhu sekitar 5506,85 C. Namun, jauh di dalamnya, inti Matahari menyimpan panas yang jauh lebih dahsyat, dengan suhu diperkirakan mencapai 16 juta C. Atmosfer luar Matahari atau korona, seperti dilansir dari High Altitude Observatory, juga sangat panas dengan suhu sekitar 2 juta C.

Baca Juga: Alasan Matahari Termasuk dalam Golongan Bintang bukan Planet

Dalam hal komposisi, Matahari didominasi oleh hidrogen, yang menyumbang 91.0% dari jumlah atom dan 70.6% dari massa. Helium juga memiliki peran penting, dengan 8.9% dari jumlah atom dan 27.4% dari massa.

Elemen lain seperti oksigen, karbon, nitrogen, magnesium, neon, besi, belerang, aluminium, kalsium, natrium, nikel, dan argon, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil, juga turut menyusun Matahari.

Matahari telah bersinar selama sekitar 4,5 miliar tahun dan diperkirakan akan terus bersinar selama 5,5 miliar tahun lagi, terus mengalami perubahan seiring dengan pembakaran hidrogennya melalui proses fusi nuklir yang konstan.

Urutan Lapisan Matahari

Matahari adalah sebuah fenomena alam yang menakjubkan dengan lapisan-lapisan yang berbeda dan masing-masing memiliki peranannya sendiri.

Di jantung Matahari, kita menemukan inti yang panas dan padat, dikelilingi oleh zona radiatif dan konveksi yang masing-masing memiliki dinamika yang unik. 

Lapisan-lapisan ini, seperti dilansir dari NASA, membentuk fondasi bagi lapisan luar yang lebih kita kenal.

Fotosfer, yang merupakan wajah Matahari yang kita lihat, adalah lapisan yang paling dalam yang bisa kita amati secara langsung. Dari sini, suhu berfluktuasi dari sekitar 6226,85 C di dasarnya hingga 3726,85 C di puncaknya, menciptakan pola granulasi yang menarik.

Di atas fotosfer, terdapat kromosfer, sebuah lapisan yang suhunya meningkat dari 3726,85 C menjadi 7726,85 C seiring kita menjauh dari permukaan Matahari. Ini adalah fenomena yang menarik karena, berbeda dengan lapisan bawah, di sini suhu meningkat seiring dengan peningkatan jarak dari Matahari.

Daerah transisi yang sempit, hanya sekitar 100 km tebalnya, menandai batas antara kromosfer dan korona. Di sini, suhu melonjak secara dramatis dari 7726,85 C menjadi sekitar 500.000 C.

Terakhir, korona, lapisan terluar Matahari, dimulai sekitar 2100 km di atas fotosfer. Suhu di korona bisa mencapai lebih dari 500.000 C, bahkan hingga beberapa juta K.

Korona ini adalah mahkota Matahari yang hanya bisa kita saksikan saat gerhana matahari total atau dengan alat bantu seperti koronagraf, karena tidak memiliki batas yang jelas.

Dengan memahami pengertian matahari, mengidentifikasi ciri-ciri yang membedakannya, dan mengetahui urutan lapisan atau bagian yang membentuknya, kita membuka pintu ke pemahaman yang lebih dalam tentang peran pentingnya bagi Bumi.