Perubahan Iklim: Pengertian, Penyebab, Dampak, Serta Solusinya

By Ade S, Kamis, 6 Juni 2024 | 16:03 WIB
Ilustrasi dampak perubahan iklim. Artikel ini menjelaskan pengertian perubahan iklim, penyebab, dampak yang ditimbulkan, serta solusi praktis untuk mengatasinya. (jcomp)

Nationalgeographic.co.id—Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, istilah “perubahan iklim” sering terdengar, namun tidak semua orang memahami pengertian yang sebenarnya.

Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab dari fenomena global ini, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan olehnya terhadap kehidupan kita sehari-hari? Lebih penting lagi, apa solusi yang dapat kita tawarkan untuk mengatasi masalah yang tampaknya begitu besar ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini layak mendapatkan jawaban yang mendalam dan terperinci.

Pengertian Perubahan Iklim

Menurut laman Perserikatan Bangsa-Bangsa, perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi pada suhu dan pola cuaca global dalam jangka waktu yang panjang. Faktor alami seperti variasi dalam aktivitas matahari atau letusan gunung berapi dapat mempengaruhi iklim.

Namun, sejak abad ke-19, tindakan manusia telah menjadi faktor dominan dalam perubahan iklim, khususnya melalui pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Proses pembakaran ini melepaskan gas-gas rumah kaca yang bertindak layaknya selimut di atmosfer Bumi, menangkap panas dari matahari dan menyebabkan pemanasan global.

Gas rumah kaca yang paling signifikan dalam kontribusinya terhadap perubahan iklim adalah karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Sumber emisi CO2 termasuk penggunaan bensin dalam kendaraan dan pembakaran batu bara untuk pemanasan. Deforestasi juga menyumbang pelepasan CO2.

Sementara itu, sektor pertanian dan industri minyak serta gas merupakan kontributor utama emisi metana. Sektor-sektor seperti energi, industri, transportasi, bangunan, pertanian, dan pengelolaan lahan adalah penyumbang utama gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim.

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan pada planet kita, dari kutub utara hingga kutub selatan. Berikut adalah beberapa perubahan penting yang telah tercatat oleh National Oceanic and Atmospheric Administration, yang dapat Anda telusuri lebih dalam melalui Global Climate Dashboard:

Baca Juga: 7 Peran Manusia yang Memicu Perubahan Iklim, Sering Anda Lakukan?

* Suhu global telah meningkat kira-kira 1.8 derajat Fahrenheit (atau sekitar 1 derajat Celsius) dari tahun 1901 sampai 2020.

* Tingkat kenaikan permukaan laut mengalami percepatan, dari 1.7 mm/tahun selama sebagian besar abad ke-20 menjadi 3.2 mm/tahun sejak tahun 1993.

* Gletser mengalami penyusutan: ketebalan rata-rata dari 30 gletser yang dipantau secara intensif telah menurun lebih dari 60 kaki sejak tahun 1980.

* Luas area yang ditutupi es laut Arktik pada akhir musim panas telah berkurang sekitar 40% sejak tahun 1979.

* Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer telah naik sebesar 25% sejak tahun 1958, dan kira-kira 40% sejak dimulainya Revolusi Industri.

* Pencairan salju terjadi lebih cepat dari rata-rata periode waktu yang lebih panjang.

Sementara United States Environmental Protection Agency (EPA) menekankan bahwa perubahan iklim memiliki konsekuensi signifikan terhadap kesehatan manusia, lingkungan hidup, dan struktur ekonomi. Berikut adalah beberapa contoh dampak tersebut:

* Peningkatan suhu berkontribusi pada gelombang panas yang lebih sering, lebih intens, dan berlangsung lebih lama, yang berisiko bagi kesehatan, terutama pada anak-anak dan orang tua.

* Kualitas udara dan air yang memburuk akibat perubahan iklim dapat memperparah penyebaran penyakit, serta mengubah pola kejadian cuaca ekstrem.

* Naiknya permukaan laut menimbulkan ancaman bagi komunitas di daerah pesisir dan ekosistem yang ada di sekitarnya.

* Variasi dalam pola hujan dan aliran sungai berpotensi memengaruhi ketersediaan dan kualitas sumber daya air, serta produksi energi hidroelektrik.

Baca Juga: Sejarah Dunia: 6 Peradaban yang Hilang, Ada yang Dipicu Perubahan Iklim

* Perubahan ekosistem mempengaruhi distribusi geografis dan siklus hidup berbagai spesies flora dan fauna, termasuk migrasi dan proses reproduksi.

* Meningkatnya kejadian cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, dan banjir berpotensi menambah kerugian materi, mengganggu kehidupan sosial, dan mempersulit akses terhadap asuransi.

Penyebab Perubahan Iklim

Berikut adalah penjabaran singkat mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong perubahan iklim, seperti dilansir dari Natural Resources Defense Council:

* Penyebab alami perubahan iklim

Sebagian perubahan iklim dapat diatributkan pada fenomena alam. Sepanjang keberadaan Bumi, letusan gunung berapi, fluktuasi radiasi matahari, pergeseran tektonik, bahkan perubahan kecil dalam orbit kita, semuanya telah memberikan efek yang teramati pada pola pemanasan dan pendinginan planet.

Namun, catatan iklim menunjukkan bahwa pemanasan global saat ini—khususnya yang terjadi sejak awal revolusi industri—berlangsung jauh lebih cepat daripada sebelumnya.

Menurut NASA, "[p]enyebab alami ini masih berperan hari ini, tetapi pengaruhnya terlalu kecil atau terjadi terlalu lambat untuk menjelaskan pemanasan cepat yang terlihat dalam beberapa dekade terakhir."

Dan catatan tersebut membantah informasi salah yang menyatakan bahwa penyebab alami adalah pelaku utama di balik perubahan iklim, seperti yang ingin dipercayakan oleh beberapa pihak di industri bahan bakar fosil dan lembaga pemikir konservatif.

* Penyebab perubahan iklim yang dipicu oleh manusia

Para ilmuwan sepakat bahwa aktivitas manusia adalah pendorong utama dari apa yang kita saksikan sekarang di seluruh dunia. Jenis perubahan iklim ini terkadang disebut sebagai antropogenik, yang hanya cara lain untuk mengatakan "disebabkan oleh manusia."

Baca Juga: Bagaimana Perubahan Iklim dan Wabah Menghancurkan Kekaisaran Romawi?

Pembakaran bahan bakar fosil tanpa kontrol selama 150 tahun terakhir telah secara drastis meningkatkan keberadaan gas rumah kaca di atmosfer, terutama karbon dioksida.

Pada saat yang sama, penebangan dan pembangunan telah menyebabkan penghancuran luas hutan, lahan basah, dan penyerap karbon lainnya—sumber daya alam yang menyimpan karbon dioksida dan mencegahnya dilepaskan ke atmosfer.

Saat ini, konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida, metana, dan oksida nitrat adalah yang tertinggi dalam 800.000 tahun terakhir. Beberapa gas rumah kaca, seperti hidroklorofluorokarbon (HFC), bahkan tidak ada di alam.

Dengan terus memompa gas-gas ini ke udara, kita telah membantu meningkatkan suhu rata-rata bumi sekitar 1,9 derajat Fahrenheit selama abad ke-20—yang membawa kita ke era sekarang ini dengan ekstrem cuaca yang mematikan dan semakin rutin.

Solusi Perubahan Iklim

Berikut adalah sepuluh langkah yang dapat diambil untuk mencegah perubahan iklim yang kritis menurut Scientific American.

Tidak semua langkah ini akan cocok untuk setiap individu. Beberapa mungkin sudah Anda praktikkan atau mungkin tidak sesuai dengan preferensi Anda.

1) Meninggalkan bahan bakar fosil

Langkah pertama adalah menghentikan penggunaan batu bara, minyak, dan akhirnya gas alam. Ini merupakan tantangan besar, terutama di negara-negara maju yang kehidupannya bergantung pada produk dari bahan bakar fosil, sementara negara-negara berkembang juga berhak menikmati kenyamanan serupa yang diperoleh dari energi tersebut.

2) Memperbarui infrastruktur

Bangunan di seluruh dunia bertanggung jawab atas sekitar sepertiga emisi gas rumah kaca. Investasi dalam insulasi yang lebih baik dan pengaturan suhu yang efisien dapat menghemat biaya dalam jangka panjang. Pembaruan infrastruktur, termasuk jalan dan jaringan listrik, dapat mengurangi emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.

Baca Juga: Apakah Perubahan Iklim Jadi Pemicu Berakhirnya Kekuasaan Dinasti Ming?

3) Hidup lebih dekat dengan tempat kerja

Transportasi merupakan sumber kedua terbesar emisi gas rumah kaca. Mengurangi kebutuhan akan bahan bakar transportasi bisa dilakukan dengan tinggal lebih dekat dengan tempat kerja, menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, bersepeda, atau bekerja dari rumah.

4) Mengurangi konsumsi

Cara termudah untuk memotong emisi adalah dengan membeli lebih sedikit barang, yang berarti mengurangi pembakaran bahan bakar fosil yang diperlukan untuk produksi dan distribusi barang.

5) Lebih efisien

Membuat perubahan sederhana seperti mengemudi lebih lambat atau mematikan lampu ketika tidak digunakan dapat mengurangi pemborosan energi.

6) Pola makan yang lebih baik

Menjadi vegetarian atau memilih produk organik dapat mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil yang digunakan dalam produksi dan transportasi makanan, terutama daging.

7) Menghentikan deforestasi

Penebangan hutan, terutama di daerah tropis, menyumbang sejumlah besar karbon ke atmosfer. Menghentikan deforestasi adalah langkah penting untuk mengurangi emisi.

8) Mematikan perangkat elektronik

Perangkat yang tidak dicabut mengonsumsi energi bahkan ketika tidak digunakan. Mematikan perangkat dapat menghemat energi dan uang.

9) Program satu anak

Pertumbuhan populasi yang berkelanjutan dapat menambah tekanan pada sumber daya planet. Memiliki satu anak atau keluarga kecil dapat membantu mengurangi dampak lingkungan.

10) Bahan bakar alternatif

Menemukan pengganti bahan bakar fosil adalah tantangan besar. Alternatif seperti etanol atau hidrogen memiliki potensi, tetapi masih memiliki kekurangan dan belum tersedia dalam skala yang dibutuhkan.

Dengan mengadopsi beberapa langkah ini, kita dapat berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Memahami pengertian perubahan iklim, mengidentifikasi penyebabnya, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan adalah langkah awal yang penting. Kita semua memiliki peran dalam menemukan dan menerapkan solusi untuk mengatasi masalah ini demi masa depan yang lebih baik.