Nationalgeographic.co.id—Raja Ninus dari Assyria yang diceritakan dalam mitologi Yunani sepertinya berasal dari kisah nyata. Sejumlah sumber sejarah menunjukkan asal usulnya dalam dunia kuno.
Raja Ninus dari Asyur muncul dalam tulisan Diodorus Siculus, seorang sejarawan Yunani abad pertama SM. Namun, Diodorus sebenarnya sedang merangkum tulisan Ctesias, sejarawan Yunani yang menulis sekitar tahun 400 SM.
Sejarah Asiria karya Ctesias dimulai dengan kisah Ninus dalam mitologi Yunani. Ia tidak secara eksplisit mengatakan bahwa Ninus adalah raja pertama bangsa Asyur, namun ia menyatakan bahwa ia adalah raja penting pertama.
Faktanya, Ctesias menampilkannya bukan hanya sebagai raja tetapi sebagai seorang kaisar. Menurut sejarawan Yunani, Raja Ninus memperluas perbatasan Asyur secara besar-besaran.
Salah satu pencapaian penting Ninus adalah penaklukan Babilonia di tenggara. Selanjutnya, ia menaklukkan sejumlah wilayah hingga Anatolia di barat.
Dia juga mempunyai pengaruh politik di Arabia di barat daya. Akhirnya, ia menaklukkan hingga India di timur. Dengan demikian, Ninus mengubah Asyur menjadi sebuah kerajaan besar.
Detail selanjutnya adalah Ninus membangun sebuah kota, yang dia beri nama menurut namanya sendiri.
Ctesias juga menjelaskan bahwa istri Ninus adalah Semiramis, yang mengambil alih kekuasaan setelah kematiannya, dan putra mereka adalah Ninyas.
Apakah Raja Ninus dari Kisah Nyata?
Beberapa peneliti percaya Raja Ninus dari Asyur hanyalah ciptaan fiksi sejarawan Yunani. Di sisi lain, banyak sejarawan yang percaya bahwa kisah Ninus sebenarnya adalah versi yang menyimpang dari sejarah raja Asyur.
Detail yang sangat membantu adalah fakta bahwa Raja Ninus adalah raja pertama dari tiga puluh raja.
Baca Juga: Sekitar 3.000 Tahun Lalu, Bangsa Assyria Telah Temukan Teknologi Selam