La Catedral, Penjara Mewah yang Dirancang Khusus untuk Raja Kokain Pablo Escobar

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 22 Juni 2024 | 08:05 WIB
Ilustrasi penjara. Penjara La Catedral dirancang oleh Pablo Escobar agar ia tetap bisa menjalankan kerajaan bisnis narkobanya. (Krzysztof Popławski/CC BY 4.0)

Nationalgeographic.co.id—Ketika raja kokain Pablo Escobar menyetujui hukuman penjara di Kolombia, dia mengajukan beberapa syarat. Dia membangun sebuah penjara yang sangat mewah sehingga disebut sebagai “Hotel Escobar” atau “Klub Medellin”. Namun nama yang bertahan lama hingga kini adalah adalah La Catedral.

Meski disebut penjara, tempat ini jauh dari kesan menyedihkan. La Catedral memiliki lapangan sepak bola, jakuzi, dan air terjun.

Memang benar, La Catedral lebih tepat dianggap sebagai benteng alih-alih penjara. Di tempat ini, Escobar secara efektif mengusir musuh-musuhnya. “Ia mengurung diri sambil terus menjalankan bisnisnya yang mengerikan,” tulis Gina Dimuro di laman All That’s Interesting.

Pablo Escobar Menyerahkan Diri ke Pihak Berwajib

Pemerintah Kolombia kesulitan untuk mengadili Pablo Escobar. Hal ini disebabkan karena sang gembong narkoba itu sangat populer di kalangan masyarakat tertentu.

Hingga saat ini, sebagian orang mencerca kekerasan dan kehancuran yang Escobar buat. Namun ada juga yang mengenang tindakan amalnya di kota kelahirannya.

Meski ada perbedaan pendapat, sekelompok kecil politisi dan polisi bertekad menegakkan supremasi hukum di Kolombia. Mereka menolak diintimidasi oleh Escobar.

Situasi akhirnya menemui jalan buntu karena kedua belah pihak menolak menyerah sampai kebijakan baru disepakati. Kedua pihak pun negosiasi penyerahan diri.

Pablo Escobar, gembong narkoba paling terkenal di dunia. (Colombian National Police)

Persyaratan penyerahan tersebut menetapkan bahwa Escobar dan kroni-kroninya akan menghentikan terorisme di dalam negeri. Kelompok itu akan menyerahkan diri kepada pihak berwenang.

Namun hal itu tidak dilakukan dengan cuma-cuma. Escobar menuntut janji bahwa mereka tidak akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Ekstradisi berarti diadili di pengadilan AS yang sangat dihindari oleh Escobar.

Baca Juga: Pablo Escobar: Kisah Sang Raja Kokain dan 3 Teori Penyebab Kematiannya

Selama negosiasi, Escobar juga menambahkan kondisi yang mengurangi hukuman penjaranya menjadi 5 tahun. Sang raja kokain juga memastikan bahwa hukumannya dijalani di penjara yang dibangunnya sendiri. Ia dikelilingi oleh penjaga pilihan serta dilindungi dari musuh-musuhnya oleh tentara Kolombia.

Tentu saja syarat itu mendapatkan tentangan dari kelompok garis keras. Mereka mengeklaim bahwa kebijakan penyerahan diri yang dinegosiasikan hanyalah sebuah lelucon.

La Catedral, Penjara Mewah sang Raja Kokain

Pada tanggal 19 Juni, raja kokain tersebut diterbangkan dengan helikopter ke puncak gunung yang telah dia pilih. Tempat tersebut sangat “strategis” untuk menjadi penjaranya.

Escobar mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya. Ia berjalan melewati penjaga bersenjata melalui pagar kawat berduri setinggi 3 meter. Ia secara resmi menandatangani dokumen penyerahan diri.

Dilihat dari penampilan luarnya, ini tampak seperti penyerahan tahanan yang cukup standar. Namun, fasad yang terbuat dari kawat berduri dan beton justru melindungi Escobar alih-alih menghukumnya.

Sebagian besar tahanan federal di Amerika Serikat memiliki akses ke pusat kebugaran. Namun mereka biasanya juga tidak memiliki akses ke sauna, jakuzi, dan kolam renang dengan air terjun. Mereka juga tidak memiliki akses terhadap fasilitas olahraga luar ruangan yang cukup besar untuk menampung tim olahraga nasional.

Namun Escobar memiliki segala kemewahan. Ia mengundang seluruh Tim Nasional Kolombia untuk bermain di lapangan sepak bola pribadinya.

La Catedral begitu mewah, bahkan memiliki dapur industri, ruang biliar, bar dengan TV layar lebar, dan ruang disko. Di sana sang gembong narkoba mengadakan resepsi pernikahan selama ditahan. Dia berpesta dengan menikmati kalkun, kaviar, salmon segar, dan ikan trout asap saat berada di pelukan ratu kecantikan.

Pelarian Escobar dari La Catedral

Seperti yang diperkirakan oleh para penentang kebijakan penyerahan diri melalui negosiasi, hukuman penjara tidak menghalangi Escobar menjalankan kerajaan narkobanya.

Selama berada di “Hotel Escobar”, sang raja kokain tersebut menerima lebih dari 300 tamu tidak sah, termasuk beberapa buronan penjahat. Bahkan pada tahun 1992 Escobar memerintahkan pembunuhan beberapa pemimpin kartel beserta rombongan dan keluarga mereka. Semua itu dilakukannya saat berada di dalam La Catedral yang mewah.

Karena itu, pemerintah Kolombia akhirnya memutuskan sudah waktunya untuk mengakhiri sandiwara penahanan.

Namun, pada saat pasukan militer turun ke “Klub Medellin”, Escobar sudah lama kabur setelah berjalan keluar tanpa gangguan. Dia baru menjalani 13 bulan dari hukuman 5 tahun penjara.

Pablo Escobar terbunuh setahun kemudian dalam baku tembak saat masih dalam pelarian. Lalu bagaimana dengan penjara mewah yang sempat menahan sang raja kokain itu?

La Catedral, penjara mewah Escobar tetap kosong selama bertahun-tahun. Pemerintah kemudian meminjamkan properti tersebut kepada sekelompok biarawan Benediktin. Mereka yang pernah menempati La Catedral mengeklaim bahwa hantu Escobar muncul.