"Ke depannya, harapan kami bekerja sama dengan KLHK untuk membangun WSC bisa hidup kembali untuk menggaet researcher bukan hanya domestik, tapi juga internasional, dan mendapatkan data-data yang lebih akurat mengenai hiu paus," lanjut Aryo.
Sebelumnya, PIS dan BBTNTC melakukan pemasangan perangkat GPS pada hiu paus. Perangkatnya pun bertaraf internasional dan telah diuji di berbagai negara yang memiliki perhatian terhadap konservasi.
Dengan pemeliharaan WSC, diharapkan BBTNTC dapat memantau hiu paus secara rutin dari fasilitas ini. Perangkat dan bantuan dari PIS memungkinkan pihak BBTNTC memantau hiu paus setiap bulannya. Berbeda dengan perangkat GPS sebelumnya, yang hanya dapat dilakukan pemantauan sekali atau dua tahun sekali.