Mengapa Sebagian Orang Menyukai Bau yang Menjijikkan? Ini Alasannya!

By Sysilia Tanhati, Minggu, 30 Juni 2024 | 12:00 WIB
Bunga bangkai berbau seperti campuran ikan busuk, kotoran, dan hewan yang mati. Namun mengapa banyak orang yang tertarik dengan baunya? (Difa Restiasari)

Nationalgeographic.co.id—Bunga bangkai berbau seperti campuran ikan busuk, kotoran, dan hewan yang mati. Aroma tersebut digunakan bunga untuk menarik lalat. Tapi pastinya, bunga ini juga menarik wisatawan atau ilmuwan untuk berkunjung.

Bunga mekar yang berbau busuk telah menjadi sangat populer. Para pengunjung yang bersemangat pun diberi peringatan awal akan bau busuk yang akan datang dari setiap bunga baru.

Faktanya, permintaan untuk melihat dan mencium bunga bangkai begitu besar sehingga kebun raya berlomba-lomba untuk memilikinya.

Para tukang kebun pun dengan hati-hati merawat sang bunga bangka. Mereka berharap bisa menghasilkan lebih banyak bunga yang berbau busuk dari tanaman yang aromanya sangat langka.

Baunya yang busuk itu bisa sangat cepat berlalu (36 jam atau kurang). Maka tidak heran jika pengunjung sering kali kecewa karena melewatkan bau yang paling menyengat.

Pada Juni 2024, tidak kurang dari tiga taman—di Chicago, London, dan Boston—mengumumkan pada pengunjung perihal jadwal mekarnya bunga bangkai. Biasanya, hal ini jarang diumumkan karena bunga bangkai terkenal tidak dapat diprediksi. Bunga ini tidak seperti kebanyakan tanaman berbunga yang mekar setiap tahun.

“Bunga bangkai hanya mekar setelah batang besarnya di bawah tanah, atau umbi, telah menyimpan cukup energi,” tulis Erika Engelhaupt di laman National Geographic.

Tapi kenapa orang ingin mencium bunga ini? Reaksinya biasanya sama: antisipasi, hirupan sekejap, lalu wajah klasik yang mengernyit karena jijik. Namun semua orang tampak senang berada di sana.

Ternyata ada sebutan untuk hal ini: benign masochism. Benign masochism diartikan sebagai kenikmatan reaksi dan perasaan negatif tubuh dalam konteks perasaan aman, atau kenikmatan di pikiran.

Psikolog Paul Rozin menggambarkan efeknya pada tahun 2013 dalam sebuah makalah berjudul “Glad to be sad, and other examples of benign masochism.”

Rozin dan timnya menemukan 29 contoh kegiatan yang disukai sebagian orang, meskipun secara logika mereka tidak seharusnya menikmatinya. Banyak kesenangan yang umum: ketakutan akan film seram, rasa terbakar akibat cabai, rasa sakit karena pijatan yang kuat. Ada pula yang menjijikkan, seperti memencet jerawat atau melihat pameran medis yang menjijikkan.

Baca Juga: Aturan Makan Ninja Kekaisaran Jepang Ini Bisa Hilangkan Bau Badan