Ternyata, Zeus membawa Europa ke Kreta. Setibanya di pulau itu, Zeus kembali ke wujud manusia dan memenuhi hasratnya dengan bersatu dengan Europa di bawah pohon hijau abadi.
Zeus, yang saat itu sudah menikah dengan dewi Hera, tak bisa menahan nafsunya terhadap putri Phoenicia tersebut.
Dari hubungan mereka, lahirlah tiga putra yang dikenal karena keadilan dan kebijaksanaan mereka.
Hadiah untuk Europa
Cinta Zeus pada Europa begitu dalam dan tak terbatas. Selain ketiga anak yang luar biasa, Europa juga diberi tiga hadiah spesial yang tak ternilai harganya.
Hadiah pertama adalah Talos, raksasa perunggu berbentuk manusia yang menjadi pengawal pribadinya. Talos adalah petarung tak terkalahkan yang pantang mundur dari pertarungan.
Hadiah kedua yang tak ternilai adalah Laelaps, seekor anjing pemburu yang menurut mitologi Yunani, selalu berhasil menangkap buruannya.
Hadiah terakhir adalah lembing ajaib yang tidak pernah meleset dari sasaran.
Selain itu, Zeus juga memberikan Europa kalung perhiasan indah buatan Hephaestus, dewa api.
Kapan nama "Europa" pertama kali digunakan?
Meskipun tak ada catatan pasti mengenai nasib Europa setelah petualangannya bersama Zeus, pengaruhnya terhadap bangsa Yunani kuno sangat besar. Bukti nyata adalah penamaan benua ini dengan sebutan “Eropa” yang diambil dari nama sang putri.
Penggunaan pertama istilah “Eropa” sebagai geografis tercatat dalam Himne Homer untuk Apollo dari Delos, yang merujuk pada pantai barat Laut Aegea.
Selain itu, filsuf Yunani Anaximander dan ahli geografi Hecataeus juga menggunakan istilah ini untuk menyebut wilayah tertentu yang sudah dikenal pada abad ke-6 SM.
Secara harfiah, “Eropa” berasal dari kata Yunani “eurus” (εύρος) yang berarti luas dan “ops” (ωψ) yang berarti mata atau wajah. Namun, masih belum diketahui pasti apakah orang Yunani kuno menamai benua ini berdasarkan ciri-ciri wajah penduduknya.
Kisah Europa dan Zeus merupakan salah satu legenda paling menarik dalam mitologi Yunani. Kisah cinta dan nafsu yang penuh intrik ini tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan banyak pelajaran moral dan filosofis.
Kisah Europa juga menjadi pengingat akan kekuatan cinta dan nafsu yang mampu menggerakkan dunia, bahkan hingga mengubah nama sebuah benua.