Orang Mesir Kuno Terbiasa Tidur dengan Batu sebagai Bantalnya?

By Galih Pranata, Jumat, 5 Juli 2024 | 11:05 WIB
Patung wanita tidur dari batu kapur menggunakan sandaran kepala dalam koleksi Museum Glencairn. Di Mesir Kuno, bantal batu berhasil memberi kenyamanan secara praktis maupun spiritual. (Glencairn Museum)

Nationalgeographic.co.id—Bangsa Mesir Kuno dikenal dalam banyak catatan sejarah dunia memiliki kebiasaan yang unik. Misalnya dalam urusan beristirahat, mereka punya kebiasaan yang mungkin tidak biasa dilakukan masyarakat modern.

Sebut saja budaya tidur yang unik bagi orang-orang di Mesir Kuno. Demi mendapatkan kenyamanan tidur, mereka menggunakan lempengan batu sebagai bantal yang dikenal sebagai sandaran kepala saat tidur.

"Sandaran kepala dari lempengan batu ini berfungsi praktis untuk menyangga leher orang-orang Mesir Kuno di saat mereka tidur, memastikan posisi yang nyaman sepanjang malam," tulis Andrei Tapalaga.

Andrei menulis hal ini untuk History of Yesterday dalam sebuah artikel berjudul "Egyptians Used Slabs of Stone as Pillows" yang terbitk pada 1 April 2024. Bukan sembarangan, Andrei juga mengemukakan alasan bangsa Mesir Kuno melakukannya.

Menurut Andrei Tapalaga, "tidak semata-mata menyangga leher agar bisa tidur dengan nyaman, bangsa Mesir Kuno juga percaya bahwa kepala adalah tempat kehidupan spiritual, sehingga sangat penting untuk melindunginya saat tidur."

Bantal batu itu juga tidak serta-merta diambil dari asalnya dengan bentuk yang kasar dan polos. Sandaran kepala dari batu itu juga dihiasi dengan ukiran rumit berupa simbol dan gambar pelindung sebagai bentuk ritus.

Misalnya, di bantal itu diukir penggambaran Dewa Bes, yang diyakini dapat mengusir roh jahat. Gambar ini umumnya ditemukan pada sandaran kepala batu dari artefak Mesir Kuno.

Perlindungan secara simbolis ini memberikan sebentuk rasa aman bagi empunya yang tidur di atas batu. Mereka menanggap bahwa dewa akan melindungi mereka dari kekuatan jahat selama mereka beristirahat.

Selain itu, pentingnya sandaran kepala tidak hanya terbatas penggunaannya pada orang yang masih hidup. Dalam praktik pemakaman Mesir, sandaran kepala diletakkan di bawah kepala orang yang meninggal.

"Bahkan, orang Mesir meletakkan sandaran kepala ini di bawah kepala orang yang meninggal, yang berfungsi sebagai penghalang simbolis terhadap roh jahat di alam baka," terusnya.

Ritus ini berfungsi sebagai penghalang pelindung terhadap roh jahat di akhirat. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang kuat akan kekuatan pelindung sandaran kepala dan peran integralnya dalam budaya dan spiritualitas Mesir.

Salah satu contoh nyata dari penemuan arkeologis tentang bantal batu yang digunakan dalam ritus pemakaman di Mesir Kuno adalah Firaun Tutankhamun yang ditemukan dimakamkan dengan tidak kurang dari delapan bantal kuno di makamnya.