Kisah Putri Kesayangan Pablo Escobar, Hidup dengan 'Kutukan' Ayahnya

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 6 Juli 2024 | 18:30 WIB
Manuela Escobar lahir pada Mei 1984 dari pasangan Pablo Escobar dan Maria Victoria Henao. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencoba melarikan diri dari kejahatan ayahnya. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Manuela Escobar lahir pada Mei 1984 dari pasangan Pablo Escobar dan Maria Victoria Henao. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencoba melarikan diri dari kejahatan ayahnya.

Sebelum Manuela Escobar bisa berjalan, dia sudah belajar untuk melarikan diri. Dan sebagai putri Pablo Escobar, Manuela tentu memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Menjadi anak seorang gembong narkoba Kolombia yang terkenal memiliki keuntungan tersendiri. Misalnya bisa mendapatkan banyak hadiah dari sang ayah. Namun ia dibesarkan dengan pola asuh yang memiliki beberapa kelemahan serius.

Manuela berusia 9 tahun ketika Pablo Escobar ditembak mati pada tahun 1993. Sepanjang hidupnya, Manuela adalah satu-satunya anggota keluarganya yang tidak pernah dituduh melakukan kejahatan apa pun. Namun meski tidak memiliki catatan kejahatan, dia tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang kekejaman ayahnya.

Manuela Escobar menghilang dari sorotan publik pada suatu saat di tahun 90-an. Sejak itu, ia tidak muncul di tengah publik selama bertahun-tahun.

Kehidupan Awal Manuela Escobar

Manuela Escobar lahir pada tanggal 25 Mei 1984. “Sekitar waktu yang sama ketika Pablo Escobar menjadi salah satu gembong narkoba paling kuat di dunia,” tulis Katie Serena di laman All That’s Interesting. Manuela memiliki satu kakak laki-laki, Juan Pablo, yang lahir pada tahun 1977.

Karena Manuela masih kecil ketika ayahnya menjadi “Raja Kokain”, dia mungkin tidak tahu persis apa pekerjaan ayahnya. Namun dia tahu bahwa ayahnya akan melakukan apa saja untuk membuatnya tersenyum.

Terlepas dari reputasi Pablo Escobar yang kejam, dia memiliki titik lemah pada putrinya. Dan pada puncak kekuasaannya, Kartel Medellín menghasilkan sebanyak 70 juta dolar AS per hari. Hal ini berarti bahwa Pablo Escobar bersedia – dan mampu – membeli apa saja yang diinginkan putri kecilnya.

Manuela Escobar pernah meminta seekor unicorn kepada ayahnya. Jadi, alih-alih memberitahunya bahwa unicorn itu tidak nyata, gembong narkoba tersebut malah memerintahkan karyawannya untuk membeli seekor kuda putih.

Karyawannya diminta untuk memasang “tanduk” di kepala dan “sayap” di punggung kuda itu. Hewan itu kemudian mati karena infeksi yang mengerikan.

Baca Juga: Bagaimana Rasanya Menjadi Istri Sang Raja Kokain Pablo Escobar?

Dan ketika kehidupan kriminal Pablo Escobar mulai menghantuinya, dia melakukan apa pun untuk menjaga keamanan putrinya. Pablo Escobar dan keluarganya bersembunyi dari pihak berwenang di pegunungan Kolombia pada awal tahun 90an. Saat itu, sang raja kokain diduga membakar uang tunai sebesar 2 juta dolar AS – hanya untuk menjaga putrinya tetap hangat.

Tak lama kemudian, gembong narkoba tersebut menyadari bahwa keluarganya tidak lagi aman untuk tinggal bersamanya. Maka ia menginstruksikan istrinya, Maria Victoria Henao, untuk membawa anak-anak mereka ke rumah persembunyian di bawah perlindungan pemerintah. Dan pada bulan Desember 1993, Pablo Escobar meninggal dengan kekerasan yang sama seperti yang ia lakukan di masa hidupnya.

Lalu apa yang terjadi dengan Manuela Escobar setelah sang ayah meninggal?

Setelah Kematian Pablo Escobar

Semua orang tahu kisah kematian dramatis Pablo Escobar. “Ia berupaya melarikan diri melintasi atap. Terjadi baku tembak antara Pablo Escobar dan pihak berwenang Kolombia. Semua itu berakhir dengan kematian berdarah gembong narkoba tersebut,” tambah Serena.

Namun, kematian Pablo Escobar bukanlah akhir dari kisah keluarganya. Di satu sisi, di sinilah kisah mereka dimulai – atau setidaknya di mana babak baru dimulai.

Tak lama setelah kematian gembong tersebut, Manuela Escobar, Juan Pablo, dan ibunya Maria Victoria Henao segera meninggalkan Kolombia. Maria tahu bahwa mereka tidak akan diterima lagi di negara tersebut.

Ironisnya, tidak ada negara yang memberi mereka suaka karena semua kejahatan yang dilakukan oleh Pablo Escobar. Kartel Cali menuntut ganti rugi jutaan dolar atas kejahatan Pablo Escobar terhadap mereka.

Bahkan Maria mengajukan petisi kepada Vatikan untuk meminta bantuan. Namun tidak ada yang membuka pintunya untuk keluarga itu.

Keluarga tersebut mencoba mencari perlindungan di Mozambik, Afrika Selatan, Ekuador, Peru, dan Brasil. Akhirnya mereka menetap di Argentina pada akhir tahun 1994 dengan menggunakan nama samaran. Dan selama beberapa tahun, sepertinya masa lalu mereka sudah berlalu.

Namun pada 1999, Maria Victoria Henao (yang sering dipanggil Victoria Henao Vallejos) dan Juan Pablo (yang sering dipanggil Sebastián Marroquín) tiba-tiba ditangkap. Istri dan putra Pablo Escobar dituduh memalsukan dokumen publik, pencucian uang, dan pergaulan terlarang.

Setelah dipenjara selama beberapa bulan, mereka dibebaskan karena tidak cukup bukti. Namun, banyak orang yang mempertanyakan penangkapan mereka. Terutama karena putri Pablo Escobar tampaknya tidak pernah menghabiskan satu hari pun di penjara. Jadi di mana sebenarnya Manuela Escobar setelah ayahnya meninggal?

Apa yang Terjadi pada Manuela Escobar?

Manuela Escobar, hingga saat ini, adalah satu-satunya anggota keluarga Escobar yang tidak pernah dituduh atau terlibat dalam kejahatan apa pun.

Putri Pablo Escobar baru berusia 9 tahun ketika ayahnya dibunuh. Dan sebagian besar, dia tidak pernah menonjolkan dirinya sejak itu.

Namun ketika ibu dan saudara laki-lakinya ditangkap pada tahun 1999, tersiar kabar bahwa dia tidak ditangkap. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, ada berita tentang putri Pablo Escobar – meskipun rinciannya terbatas.

Sebuah artikel yang diterbitkan di El Tiempo, sebuah situs berita Kolombia, mengungkapkan bahwa Manuela Escobar tinggal dengan nama Juana Manuela Marroquín Santos di Buenos Aires. Saat itu, dia tinggal di sebuah bangunan tempat tinggal bernama Jaramillo.

Kemudian desas-desus dengan cepat menyebar bahwa dia – dan saudara laki-lakinya – memiliki jutaan dolar uang dari narkoba. Namun kehidupan Manuela Escobar jauh dari kata mewah. Sebaliknya, dia berjuang untuk disebut sebagai kelas menengah.

Tidak seperti ayahnya, Manuela tidak menghambur-hamburkan uang dengan membakarnya. Namun dalam banyak hal, kehidupan Juana Marroquín jauh lebih baik daripada kehidupan Manuela Escobar.

Manuela memiliki guru, ketidakstabilan, dan sedikit waktu untuk menjalin ikatan dengan teman-temannya. Sedangkan sebagai Juana, ia belajar di sekolah sungguhan, tinggal di rumah yang stabil, dan berkawan dengan beberapa teman seusianya.

Namun sayangnya, semuanya berubah setelah ibu dan saudara laki-lakinya ditangkap. Anggota keluarganya kemudian dibebaskan.

Namun sejak itu, Juana mulai hidup dalam ketakutan bila seseorang akan mengejar dan membalas dendam karena kejahatan ayahnya. Dia juga tenggelam dalam depresi berat.

Meski begitu, ibu dan saudara laki-lakinya perlahan kembali menjadi sorotan. Saat ini, keduanya telah menulis buku dan berbicara bebas kepada pers tentang kehidupan pribadi mereka bersama Pablo Escobar.

Namun Manuela menolak berpartisipasi sama sekali. Sampai hari ini, dia masih bersembunyi – meski tidak pernah melakukan kejahatan.

Saat ini, Manuela Escobar adalah salah satu pertapa paling terkenal di dunia. Namun menurut orang-orang yang dicintainya, ada alasan tragis mengapa dia menghindari publisitas.

Sejak tahun 1999, putri Pablo Escobar itu mengalami beberapa kali depresi. Dan kesehatan mentalnya tampaknya semakin memburuk.

Menurut saudara laki-lakinya Juan Pablo, Manuela telah mencoba bunuh diri. Dan sekarang, dia dilaporkan tinggal bersama saudara laki-lakinya dan istrinya demi kesehatan dan keselamatannya sendiri.

Yang lebih buruk lagi, saudara laki-lakinya mengeklaim bahwa dia masih hidup dalam ketakutan jika identitasnya terbongkar. Dia rupanya percaya bahwa siapa pun yang mengetahui identitasnya akan mengaitkannya dengan kejahatan ayahnya. Dan suatu hari nanti, orang yang dicintainya akan membayar kekejaman ayahnya dengan nyawa mereka sendiri.

Ironisnya, sebagai putri kesayangan sang raja kokain yang kaya raya, Manuela Escobar harus hidup dengan “kutukan” ayahnya.