Seperti Apa Gambaran Dunia yang Kita Tempati di Tahun 2070 Kelak?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 9 Juli 2024 | 20:01 WIB
Ilmuwan memprediksi bagaimana perubahan iklim akan mengubah banyak hal. Seperti apa gambaran dunia yang kita tempati di tahun 2070 kelak? (Irsam Photography/CC BY-SA 4.0)

Membayangkan masa depan kita

Sama seperti filter di media sosial, ada model visual perubahan iklim yang sama menyedihkannya. Kelompok riset iklim nirlaba Climate Central's Picture Central's Picture menunjukkan dua versi masa depan. Seperti apa dunia ini jika kita tetap mempertahankan pola yang ada saat ini dan menghangatkan bumi sebesar 3°C. Dan seperti apa jadinya jika kita mengurangi polusi karbon secara drastis dan membatasi pemanasan hingga 1,5°C pemanasan global. Target itu ditetapkan oleh Perjanjian Iklim Paris.

Proyeksi visual ini menunjukkan bagaimana pilihan iklim dan energi pada dekade ini akan memengaruhi kenaikan permukaan air laut di masa depan. Climate Central menggunakan kombinasi gambar fotorealistik, video jalan layang, Google Earth, dan GIF animasi. Kombinasi itu menghasilkan alat visual untuk membayangkan masa depan manusia.

Visualisasi tersebut membandingkan hasil potensial dari hampir 200 tengara dan tempat ikonik di seluruh dunia. Mulai dari Burj Khalifa di Dubai hingga National Mall di Washington, D.C. Proyeksi permukaan laut jangka panjang ini menunjukkan gambaran menakjubkan kota-kota pesisir yang terendam air berdasarkan ilmu pengetahuan.

“Manusia itu visual. Sekitar 30 persen otak kita digunakan untuk penglihatan. Sebagian besar laporan ilmiah tentang ancaman iklim melaporkan angka-angka yang sulit untuk ditafsirkan. Apa sebenarnya arti kenaikan permukaan laut setinggi 30 cm atau 152 cm?” kata Benjamin Strauss, CEO dan kepala ilmuwan Climate Central.

Tujuan dari visual ini adalah untuk menunjukkan bahwa kita dapat memengaruhi masa depan, kata Strauss. “Kami menyajikan perbandingan berbagai potensi masa depan tergantung pada jalur yang kami ambil. Tindakan pemerintah, perusahaan, dan industri untuk mengurangi polusi karbon sebanyak dan secepat mungkin, dapat mengurangi risiko. Juga melindungi masyarakat pesisir di seluruh dunia.”

Ilmuwan iklim Katharine Hayhoe juga percaya pada kekuatan memvisualisasikan seperti apa kehidupan berdasarkan pilihan yang kita buat saat ini.

“Dengan menggambarkan dampak dari pilihan yang kita ambil, hal ini sebenarnya secara dinamis mengubah kemungkinan skenario masa depan,” kata Hayhoe, kepala ilmuwan di The Nature Conservancy.

Hayhoe mencoba membantu orang membayangkan bagaimana pemanasan planet akan berdampak pada mereka secara pribadi. “Bayangkan musim panas terpanas yang Anda ingat. Seperti apa tagihan listrik Anda? Seperti apa rasanya?” Seorang warga Texas, Hayhoe mengatakan di negara bagian tersebut telah terjadi peningkatan suhu tiga kali lipat dalam 40 tahun terakhir.

Masa depan apa yang akan kita pilih?

“Kami harus memahami apa yang akan terjadi jika kami tidak melakukan apa pun. Tapi kita juga harus memahami seperti apa bila kita bertindak. Jika tidak, yang ada hanyalah sekelompok orang yang ketakutan dan lumpuh,” tegas Hayhoe.

Buku The Future We Choose oleh Christiana Figueres dan Tom Rivett-Carnac membantu memengaruhi visi tentang bagaimana Bumi dapat diselamatkan dari bencana pemanasan.

Para arsitek utama perjanjian perubahan iklim ini menawarkan dua versi berbeda tentang bagaimana dunia akan terlihat pada tahun 2050. Meskipun terdapat skenario terburuk, buku ini juga menawarkan skenario terbaik. Bagaimana keadaan dunia jika kita bergerak menuju dunia perubahan suhunya tidak lebih dari 1,5°C pada tahun 2100? Sebuah dunia yang telah berhasil mengurangi separuh emisi setiap dekadenya sejak tahun 2020.

Hal ini memberikan gambaran yang jelas tentang betapa layak huninya dunia kita di masa depan. Dengan catatan, bila kita mengatasi perubahan iklim dalam skala besar, tambah Hayhoe.

“Betapa birunya langit, betapa sejuknya udara kita, betapa bersihnya air kita, betapa nyamannya kita berjalan kaki dan kota akan menjadi hijau.”