Makam itu terletak di lereng gunung sebelah barat Taiyuan, sebuah kuburan penting pada zaman Dinasti Tang. Penemuan ini menambah kekayaan seni mural dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok. Meskipun mural ini tidak unik, namun berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang seni dan budaya Dinasti Tang.
Di antara mural kuno yang paling terkenal adalah yang ditemukan di Gua Mogao dekat Dunhuang di Provinsi Gansu. Dunhuang, pusat Jalur Sutra yang penting, terkenal dengan mural Buddha yang luas dan terpelihara dengan indah. Mural di Dunhuang itu membentang sepanjang 25 km jika dijajarkan berdampingan. Mural-mural ini, terutama menggambarkan kisah-kisah Budha, diprakarsai oleh seorang biksu bernama Lezun.
“Mural Dunhuang telah menjadi bagian ikonik dari warisan budaya Tiongkok,” tambah Manners.
Implikasi penemuan
Mural yang baru ditemukan di Provinsi Shanxi ini menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan sehari-hari warga Dinasti Tang. Mereka menyoroti kekayaan budaya dan kecanggihan artistik zaman itu di Kekaisaran Tiongkok.
Pemandangan kehidupan sehari-hari yang digambarkan dalam makam tersebut memberikan perspektif unik mengenai aktivitas sosial dan ekonomi pada masa itu. “Interaksi dan rutinitas masyarakat yang hidup lebih dari satu milenium yang lalu digambarkan dengan baik,” ungkap Manners lagi.
Penemuan ini juga menggarisbawahi pentingnya penelitian arkeologi berkelanjutan dalam mengungkap dan melestarikan artefak sejarah. Setiap temuan berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif tentang peradaban kuno dan kontribusinya terhadap sejarah Kekaisaran Tiongkok.
Mural makam Shanxi, dengan gambaran nyata kehidupan abad ke-8, memperkaya pengetahuan kita tentang Dinasti Tang. Juga warisan abadinya dalam seni dan budaya Tiongkok.