Mural Menakjubkan dari Kekaisaran Tiongkok yang Gambarkan Keseharian

By Sysilia Tanhati, Selasa, 9 Juli 2024 | 21:00 WIB
Sebuah makam batu bata kecil di Shanxi dihiasi dengan mural menakjubkan. Mural menggambarkan kehidupan sehari-hari di era Dinasti Tang Kekaisaran Tiongkok. (Institut Arkeologi Provinsi Shanxi)

 

Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog di Tiongkok utara menemukan sebuah makam batu bata kecil yang dihiasi dengan mural menakjubkan. Mural yang terpelihara dengan baik itu berasal dari Era Dinasti Tang (abad ke-8) Kekaisaran Tiongkok.

Temuan luar biasa ini diumumkan oleh Institut Arkeologi Provinsi Shanxi. Mural tersebut memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari pada masa Dinasti Tang. Makam yang terletak di Provinsi Shanxi ini ditemukan pada tahun 2018. “Diyakini milik seorang pria yang meninggal pada tahun 736 M dalam usia 63 tahun,” tulis Gary Manners di laman Ancient Origins.

Gaya artistik yang berbeda dari dinasti lain di Kekaisaran Tiongkok

Menurut laporan SCMP, mural tersebut menutupi setiap sisi makam kecuali lantai. Lukisan itu berlatar belakang putih dan menggambarkan berbagai pemandangan kehidupan sehari-hari pada masa Dinasti Tang di Kekaisaran Tiongkok.

Karya seni ini ditata dengan garis luar yang kuat, arsiran sederhana, dan tampilan dominan dua dimensi. Semua itu merupakan ciri khas karya era Tang. Mural tersebut termasuk dalam gaya artistik yang dikenal sebagai "sosok di bawah pohon", yang populer di Taiyuan. Seperti namanya, gaya ini menggambarkan individu yang melakukan berbagai aktivitas di bawah pepohonan yang ditata dengan indah.

Kehidupan sehari-hari di Dinasti Tang Kekaisaran Tiongkok

Menariknya, mural tersebut tidak menggambarkan peristiwa sejarah besar atau tokoh penting. Sebaliknya, mereka menggambarkan orang-orang biasa yang melakukan tugas sehari-hari. Salah satu adegan memperlihatkan individu menggiling biji-bijian, membuat adonan, dan mengambil air dari sumur.

Adegan lain menampilkan dua orang. Seorang wanita dalam gaun warna-warni memimpin empat ekor kuda. Sementara seorang pria, yang diyakini bukan etnis Han, memegang cambuk. Penggambaran berulang dari dua individu yang sama di seluruh mural menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar adalah penghuni makam tersebut.

Struktur makam dan hubungan asrtistik

Kekayaan artistik makam ini melampaui muralnya. Bagian makam lainnya seperti gapura, koridor, dan alas makam juga diberi hiasan. Gerbang tersebut diapit oleh figur penjaga, menambah elemen simbolis dan pelindung makam.

Long Zhen, direktur Institut Arkeologi Kota Kuno Jinyang, mencatat kesamaan antara mural ini dan di makam Wang Shenzi. Wang Shenzi mendirikan Dinasti Min (909-945 M), sebuah wilayah dari periode Sepuluh Kerajaan (907-960 M). Long berhipotesis bahwa seniman yang sama mungkin telah melukis makam Wang dan mural yang baru ditemukan.

Konteks dan signifikansi sejarah

Makam itu terletak di lereng gunung sebelah barat Taiyuan, sebuah kuburan penting pada zaman Dinasti Tang. Penemuan ini menambah kekayaan seni mural dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok. Meskipun mural ini tidak unik, namun berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang seni dan budaya Dinasti Tang.

Di antara mural kuno yang paling terkenal adalah yang ditemukan di Gua Mogao dekat Dunhuang di Provinsi Gansu. Dunhuang, pusat Jalur Sutra yang penting, terkenal dengan mural Buddha yang luas dan terpelihara dengan indah. Mural di Dunhuang itu membentang sepanjang 25 km jika dijajarkan berdampingan. Mural-mural ini, terutama menggambarkan kisah-kisah Budha, diprakarsai oleh seorang biksu bernama Lezun.

“Mural Dunhuang telah menjadi bagian ikonik dari warisan budaya Tiongkok,” tambah Manners.

Implikasi penemuan

Mural yang baru ditemukan di Provinsi Shanxi ini menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan sehari-hari warga Dinasti Tang. Mereka menyoroti kekayaan budaya dan kecanggihan artistik zaman itu di Kekaisaran Tiongkok.

Pemandangan kehidupan sehari-hari yang digambarkan dalam makam tersebut memberikan perspektif unik mengenai aktivitas sosial dan ekonomi pada masa itu. “Interaksi dan rutinitas masyarakat yang hidup lebih dari satu milenium yang lalu digambarkan dengan baik,” ungkap Manners lagi.

Penemuan ini juga menggarisbawahi pentingnya penelitian arkeologi berkelanjutan dalam mengungkap dan melestarikan artefak sejarah. Setiap temuan berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif tentang peradaban kuno dan kontribusinya terhadap sejarah Kekaisaran Tiongkok.

Mural makam Shanxi, dengan gambaran nyata kehidupan abad ke-8, memperkaya pengetahuan kita tentang Dinasti Tang. Juga warisan abadinya dalam seni dan budaya Tiongkok.