Bagaimana Pengaruh Marilyn Monroe Terhadap Dunia Hingga saat Ini?

By Ade S, Selasa, 16 Juli 2024 | 08:03 WIB
Bagaimana Marilyn Monroe, sang ikon budaya pop, melampaui batas dunia hiburan dan mengubah persepsi gender, fesyen, dan budaya pop hingga hari ini? (Unknown)

Nationalgeographic.co.idMarilyn Monroe, lebih dari sekadar ikon film dan bintang Hollywood, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia.

Bagaimana pengaruh Marilyn Monroe terhadap dunia benar-benar hampir tak terbantahkan.

Artikel ini akan mengupas bagaimana ia melampaui batas dunia hiburan dan mengubah persepsi gender, fesyen, dan budaya pop hingga hari ini.

Dari seorang aktris yang memukau di layar perak hingga menjadi simbol seks global, Marilyn Monroe telah menginspirasi dan menantang norma-norma sosial selama berabad-abad. Ia menjadi perwujudan kecantikan, feminitas, dan kekuatan, menantang stereotip dan membuka jalan bagi generasi perempuan setelahnya.

Pengaruh Marilyn Monroe tak hanya terbatas pada ranah hiburan. Ia telah menjadi muse bagi seniman, desainer, dan musisi di seluruh dunia. Gayanya yang ikonik, dari rambut pirang platinumnya yang berkilau hingga gaun putihnya yang berkibar tertiup angin, terus ditiru dan dirayakan hingga hari ini.

Artikel ini akan menyelami berbagai aspek pengaruh Marilyn Monroe, dari perannya dalam film-film ikonik hingga dampaknya pada budaya pop dan masyarakat secara keseluruhan.

(Untuk mengetahui perjalanan hidup hingga penyebab kematian Marilyn Monroe, Anda bisa klik tautan ini.)

Pengaruh dan Warisan Abadi

Marilyn Monroe bukan sekadar bintang film era 50an-60an biasa. Jauh melampaui masanya, pengaruhnya terhadap masyarakat luas tak terbantahkan.

Ia tak hanya mengubah persepsi peran perempuan di ranah sosial, tetapi juga didapuk sebagai ikon feminis. Warisannya terus hidup, dirayakan dalam berbagai bentuk di ranah budaya popular.

Meskipun meninggal di usia muda pada 1962, Marilyn Monroe tetap menjadi sosok penting. Perjalanannya, dari Norma Jeane Mortenson menjadi "blonde bombshell" Marilyn Monroe, menjadi bukti nyata dampaknya yang tak terhapuskan pada Hollywood dan masyarakat secara keseluruhan.

Pengaruhnya terhadap standar kecantikan dan fesyen begitu kuat. Rambut pirang platinum dan momen ikonik roknya yang tertiup angin terus menjadi inspirasi dan ditiru hingga saat ini.

Di sisi lain, kedekatan Monroe dengan figur publik ternama serta perjuangannya menghadapi masalah pribadi menciptakan citra kompleks yang selalu menarik perhatian publik.

Komitmennya untuk mendobrak norma gender yang membatasi dan melawan arus sosial semakin mengukuhkan statusnya tak hanya sebagai selebriti, tetapi juga sebagai ikon budaya dalam pembicaraan mengenai otonomi dan kekuatan perempuan.

Warisan Marilyn Monroe juga terjalin erat dalam jalinan budaya popular. Citranya terus dirayakan dalam berbagai bentuk. Mulai dari lukisan pop art Andy Warhol yang terkenal hingga penggambarannya dalam film dan lagu yang melankoliskan kisah hidupnya.

"Dampak Monroe terhadap seni begitu besar, menjadikannya sosok abadi yang penuh nostalgia dan tolok ukur keglamoran serta daya pikat," papar Dr. Laura Whitman di laman Memory Cherish.

Dalam ranah pengaruh sosial, Monroe terus menjadi simbol introspeksi dan perubahan sikap terhadap peran gender yang terjadi pada era 1960-an.

Ia merupakan perwujudan awal semangat feminis untuk membebaskan diri dari belenggu tradisi, membuka jalan bagi gerakan selanjutnya yang memperjuangkan kesetaraan gender.

Kehidupannya menjadi subjek analisis yang tak pernah henti, cermin tak pudar yang memantulkan tantangan dan kemenangan dalam perjalanan masyarakat menuju penerimaan keragaman dan pemberdayaan.

Relevansi Abadi Marilyn Monroe di Era Modern

Warisan Marilyn Monroe yang tak tergantikan terus memengaruhi media modern, fesyen, dan seni, menjadikannya ikon abadi yang tak lekang oleh waktu.

Lihat saja bagaimana puluhan tahun setelah kematiannya, kisah hidup dan persona Monroe terus dikunjungi kembali melalui berbagai media.

Film biopik terbaru yang diperankan oleh Ana de Armas berhasil menangkap kerentanan dan persona ikonik Monroe di layar lebar, memicu perbincangan baru mengenai pentingnya sang bintang yang tak lekang oleh waktu.

Baca Juga: Marilyn Monroe: Kisah Hidup Sang Ikon Pop Sohor dalam Sejarah Dunia

Film-film seperti ini tak hanya memperkenalkan Monroe kepada penonton baru, tetapi juga kerap membahas teori-teori seperti pandangan Laura Mulvey tentang "male gaze", mencermati bagaimana citra Monroe dibangun dan diterima oleh masyarakat.

Di ranah fesyen, pengaruh Monroe tetap kokoh. Para desainer melihatnya sebagai lambang keglamoran, dengan gaya ikoniknya yang terus diinterpretasikan ulang di panggung runway seluruh dunia.

Gaung pengaruhnya juga terlihat pada figur seperti Madonna, yang pernah secara gamblang menampilkan gaya "Diamonds Are a Girl's Best Friend" ala Monroe.

Dalam dunia seni, citra Monroe telah diabadikan oleh maestro seperti Andy Warhol, menegaskan statusnya sebagai ikon budaya pop dan menggarisbawahi signifikansinya dalam diskusi tentang ketenaran dan femininitas.

Komersialisasi dan Merek "Marilyn Monroe"

Citra Marilyn Monroe yang glamor dan persona "blonde bombshell" menjadi magnet bagi para pebisnis yang ingin menarik perhatian dan minat publik.

Citra Marilyn Monroe terbukti sebagai instrumen ampuh dalam pemasaran dan periklanan. Keterkaitannya dengan sebuah produk atau kampanye nyaris bisa menjamin perhatian dan minat publik.

Para pengiklan memanfaatkan statusnya sebagai simbol kecantikan dan sensualitas. Mereka menggunakan citranya untuk menjual berbagai macam barang, mulai dari pakaian hingga parfum.

Seringkali, kampanye yang menggunakan citra Monroe membangkitkan rasa nostalgia, menghubungkan produk kekinian dengan daya pikat glamornya yang tak lekang oleh waktu.

"Saat ini, Marilyn Monroe adalah sebuah merek global, nama dan citranya dikenali di seluruh dunia," tutur Whitman.

Pengenalan ini menjelma menjadi bisnis bernilai jutaan dolar yang meliputi berbagai macam barang dagangan, mulai dari fesyen kelas atas hingga memorabilia koleksi. Meskipun telah tiada, ia secara anumerta diakui sebagai businesswoman cerdas yang memahami nilai citranya.

Baca Juga: Pertemuan Dua Wanita Ikonik: Marilyn Monroe dan Ratu Elizabeth II

Melalui perjanjian lisensi yang strategis, merek Marilyn Monroe terus menghasilkan pendapatan yang substansial.

Dampak Marilyn Monroe Terhadap Masyarakat

Marilyn Monroe tak hanya meninggalkan jejak sebagai ikon budaya yang signifikan. Pengaruhnya melampaui ranah hiburan, menyentuh persepsi masyarakat terhadap peran gender dan perilaku konsumen.

* Pergeseran peran dan sikap gender

Di era konservatif 1950-an, Marilyn Monroe menantang konsep feminitas yang dominan. Citra dan sikapnya mendefinisikan feminitas yang lebih bebas dan percaya diri, kontras dengan ekspektasi kedaerahan di masanya.

Ia mempertanyakan dan membentuk kembali norma gender dengan secara terbuka merangkul seksualitasnya, yang beresonansi dan memengaruhi perempuan di seluruh dunia.

Dampak Monroe terhadap peran gender terbilang kompleks. Ia berada di antara kepatuhan dan pemberontakan terhadap konvensi feminitas, menjadi sosok yang bernuansa dalam wacana gender.

Di satu sisi, ia memperkuat stereotip perempuan sebagai objek seksual melalui citranya yang glamor. Di sisi lain, ia juga menunjukkan kekuatan dan kemandirian perempuan, menantang norma-norma tradisional dan membuka jalan bagi perubahan.

* Pengaruh selebriti terhadap budaya konsumerisme

Dampak Marilyn Monroe terhadap budaya konsumerisme tak terbantahkan. Eksistensinya yang abadi sebagai model keglamoran dan gaya menjadi bukti pengaruhnya.

Persona "blonde bombshell", gaun putih ikoniknya, dan citra publik yang glamor berkontribusi pada berbagai upaya komersial, dari tren fesyen hingga pengaruh periklanan.

Kemampuannya menarik perhatian publik patut dicatat; hal ini menciptakan pola bagaimana selebriti bisa memegang pengaruh signifikan terhadap budaya konsumerisme.

"Melalui dukungan produk dan merchandise bergambar dirinya, Monroe menunjukkan bagaimana budaya selebriti dapat diterjemahkan menjadi dampak ekonomi yang kuat," tutup Whitman.