Nationalgeographic.co.id—Kecuali Anda mengambil “kelas biologi” beberapa abad yang lalu, kemungkinan besar Anda tidak belajar tentang burung dodo.
Meski burung ini sudah punah, Anda masih bisa menemukan tulang-tulang yang diawetkan di museum.
Seperti apa rupa burung dodo, di mana mereka tinggal, dan mengapa mereka punah?
Dodo (Raphus cucullatus)
Tinggal di Pulau Mauritius yang belum tersentuh, burung dodo (Raphus cucullatus) merupakan burung yang tidak bisa terbang. Banyak perdebatan mengenai asal-usul nama dodo.
Kata ini bisa berasal dari bahasa Belanda dodaars yang artinya ekor kekar, atau dari bahasa Portugis doido yang artinya seperti orang bodoh.
Makanan burung dodo
Berdasarkan habitat dan ekosistem Mauritius, tubuh dodo beradaptasi dengan baik untuk bertahan hidup di sana. Konon makanan mereka terdiri dari pohon tambalcoque, yang secara lokal dikenal sebagai pohon dodo.
“Burung ini juga mengonsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, akar-akaran, dan serangga kecil,” ungkap Carl Seaver di laman History Defined.
Dodo tidak memiliki predator alami. Hal ini menyebabkan mereka akhirnya kehilangan kemampuan terbang karena beradaptasi dengan gaya hidup di darat. Sayap serta ekornya menjadi lebih kecil.
Mereka juga berhenti bertelur di pohon dan hanya menaruhnya di tanah. Tragisnya lagi, kebiasaan tersebut memudahkan manusia dan hewan peliharaannya merusak telur-telur tersebut saat mereka tiba di pulau.
Baca Juga: Dunia Hewan: Apa Penyebab Kematian Populasi Mamut Berbulu Terakhir?