Sebelum kedatangan manusia di Mauritius, spesies ini tidak memiliki predator alami.
Tidak adanya predator membuat burung ini tidak mampu untuk beradaptasi terhadap ancaman yang akan datang. Burung dodo tidak bisa melarikan diri dengan cara yang seharusnya
Maka ketika manusia tiba di Mauritius, burung dodo menjadi sasaran empuk bagi penjelajah dan kekacauan yang mereka timbulkan.
“Orang Barat datang ke Pulau Mauritius dengan membawa hewan peliharaan seperti tikus, kucing, anjing, dan babi,” tambah Seaver.
Hewan-hewan invasif mendatangkan malapetaka di lingkungan baru Mauritius. Mereka mengganggu rutinitas dodo yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan mereka.
Dodo bertelur langsung di tanah. Kebiasaan ini membuat penjajah mengonsumsi telur dodo. Aktivitas manusia dan imigrasi dari belahan dunia lain membuat makhluk asli ini menjadi tawanan di habitatnya.
Selain itu, para pendatang baru ini mengeksploitasi sumber daya alam di pulau tersebut. Tindakan itu merugikan dodo serta spesies dan tanaman endemik lainnya. Pada akhirnya, semua itu membuka jalan bagi kepunahan burung unik ini.
Hilangnya habitat, perambahan hewan asing, dan invasi penjelajah adalah tiga penyebab utama kepunahan Dodo.
Apakah kepunahan burung dodo sebenarnya bisa dihindari?
Seperti yang sudah kita bahas, ada banyak penyebab kepunahan burung dodo. Kedatangan manusia yang menyerbu merupakan lonceng kematian mereka. Tapi apakah ada cara untuk menghindari kepunahan burung tersebut?
Meskipun dodo hanya hidup di Pulau Mauritius atau tidak terbiasa dengan predator alami. Jika ada di tempat lain atau memiliki cara untuk melindungi diri dari predator, mereka mungkin bisa bertahan hidup.
Bila dodo dilestarikan alih-alih dimangsa, mungkin kita bisa memperkenalkan mereka ke belahan dunia lain. Bila ini terjadi, burung dodo yang unik mungkin bisa menyesuaikan diri dan berkembang.