Berkat AI, Pagoda Kekaisaran Tiongkok Berusia 1.000 Tahun Ini 'Hidup' Kembali

By Ade S, Minggu, 21 Juli 2024 | 16:03 WIB
Pagoda Sakyamuni di Kuil Fogong, Kabupaten Ying, provinsi Shanxi, Cina. Teknologi AI menghidupkan kembali Pagoda Kekaisaran Tiongkok berusia 1.000 tahun, membantu pelestarian dan visualisasi strukturnya. (Charlie fong)

Nationalgeographic.co.id—Di provinsi Shanxi, Tiongkok, berdiri megah Pagoda Sakyamuni, sebuah menara kayu tertua dan tertinggi di negara itu.

Menara berusia 1.000 tahun ini, yang merupakan peninggalan Kekaisaran Tiongkok, telah melalui berbagai bencana alam dan peperangan. Kini, berkat teknologi kecerdasan buatan (AI), pagoda ini 'hidup' kembali, memungkinkan para pengunjung untuk merasakan pengalaman yang tak terlupakan.

Teknologi AI telah diterapkan untuk meningkatkan pemahaman struktur pagoda, memvisualisasikan kondisinya dari waktu ke waktu, dan bahkan membantu persiapan pekerjaan restorasi.

Para pengunjung pun dapat menjelajahi seluruh pagoda melalui animasi 3D yang realistis, sebuah pengalaman yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

Artikel ini akan membahas bagaimana teknologi AI membantu pelestarian Pagoda Sakyamuni, memberikan wawasan tentang sejarah dan arsitekturnya yang luar biasa, dan menunjukkan bagaimana teknologi ini membuka peluang baru untuk menghadirkan warisan budaya yang kaya kepada generasi mendatang.

Saksi bisu sejarah China

Pagoda Sakyamuni, sebuah monumen kayu tertua dan tertinggi di negeri Tirai Bambu ini. Menara setinggi 67 meter ini telah kokoh selama 968 tahun, menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah, bencana alam, dan peperangan.

Dibangun pada tahun 1056 di bawah Dinasti Liao (916-1125), Pagoda Sakyamuni merupakan mahakarya arsitektur yang memukau. Seluruh struktur pagodanya terbuat dari kayu tanpa paku, menampilkan sambungan mortise dan tenon yang rumit dan tak terhitung jumlahnya.

Menjulang tinggi bak gedung 20 lantai dengan diameter dasar sekitar 30 meter, pagoda ini memancarkan aura keagungan dan keanggunan yang tiada tara.

"Meski Pagoda Sakyamuni memiliki sembilan tingkat, demi menjaga kelestariannya, pengunjung hanya diperbolehkan memasuki lantai pertama," tulis Luo Wangshiu dan Zhu Xingxin di laman China Daily.

Pada tahun 1933, arsitek terkenal Liang Sicheng terkesima dengan struktur rumit dan desain cerdas pagoda ini. Ia dengan teliti mengukur, mensurvei, dan mendokumentasikan bangunan tersebut, memperkenalkan peninggalan berharga ini kepada Tiongkok dan dunia.

Baca Juga: Benarkah Mural Makam dari Kekaisaran Tiongkok Ini Lukiskan Sosok Asing?