Benarkah Peradaban Lembah Indus Runtuh karena Dijajah Bangsa Arya?

By Sysilia Tanhati, Senin, 29 Juli 2024 | 14:00 WIB
Merupakan salah satu peradaban terpenting di Zaman Perunggu, benarkah Peradaban Lembah Indus runtuh karena bangsa Arya? (Sara Jilani/CC BY-SA 3.0)

Peradaban kuno ini menjangkau hingga Afghanistan dan meliputi sebagian besar Pakistan dan wilayah India barat laut. Beberapa perhitungan menyatakan bahwa tempat ini dihuni oleh sekitar lima juta orang. Dua kota terbesarnya adalah Mohenjo Daro dan Harappa.

“Peradaban ini dikenal dengan infrastruktur dan teknologi perkotaan yang canggih, seperti sistem untuk mengukur panjang dan massa,” kata Dr. Malik.

Peradaban Sungai Indus memiliki sistem sanitasi yang memungkinkan mereka untuk tinggal di kota-kota besar. Tata letak permukiman mereka sangat seragam. Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah masyarakat yang sangat hierarkis, yang direncanakan secara terpusat. Namun, banyak hal tentang peradaban yang luar biasa ini masih misterius karena sistem penulisan kunonya belum diuraikan.

Perubahan iklim dan kemunduran Peradaban Lembah Indus

Studi menyatakan bahwa budaya Harappa kuno mulai menurun karena perubahan ukuran gletser akibat gaya orbital. Hal ini memengaruhi seberapa banyak cahaya, dan karenanya panas, mencapai area tertentu. Sekitar 1.300 SM, hal ini menyebabkan suhu menjadi lebih dingin dan memengaruhi musim hujan. Karena curah hujan yang lebih sedikit, orang-orang dari budaya Harappa berjuang untuk bercocok tanam. Hal ini menyebabkan kemunduran peradaban kuno mereka.

Mengutip pernyataan Dr. Malik, “Kami di sini menunjukkan bahwa peradaban ini tidak hanya menjadi dewasa tetapi juga menurun karena transisi dalam hidroklimat wilayah ini.” Masyarakat budaya Harappa tidak dapat bertahan hidup tanpa curah hujan yang melimpah. Dan diyakini bahwa mereka meninggalkan daerah tersebut, meninggalkan kota-kotanya, dan bermigrasi ke tempat lain. Masyarakat tersebut pun membentuk masyarakat pertanian kecil di daerah dataran tinggi.

Membantah teori invasi Arya

Temuan ini juga mirip dengan temuan yang ditetapkan oleh Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI). Berdasarkan studi fosil, mereka menemukan bahwa pola musim hujan telah berubah sekitar tahun 1800 SM. Mereka menemukan bahwa musim hujan musim dingin tampaknya menjadi lebih kuat menjelang tahun-tahun terakhir peradaban Harappa. Dan musim hujan musim panas melemah.

Teori lain yang menjelaskan kemunduran peradaban menunjukkan bahwa peradaban itu hancur oleh gempa bumi atau oleh invasi bangsa Indo-Arya nomaden. Dahulu, banyak yang percaya bahwa bangsa Arya menyerbu Lembah Indus dan menyebabkan runtuhnya peradaban kuno itu.

Namun, hanya ada sedikit bukti fisik pada sisa-sisa yang menunjukkan bahwa budaya itu runtuh karena invasi atau perang. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa perubahan iklim kemungkinan besar bertanggung jawab atas runtuhnya peradaban yang luar biasa namun misterius ini.