Nationalgeographic.co.id—Jika saat ini masih ditemukan grafiti seorang pria botak berhidung panjang mengintip dari balik dinding, disertai dengan tulisan "Kilroy Was Here," itu adalah meme paling viral sejak Perang Dunia II berkecamuk.
Pewartaan para jurnalis yang meliput kondisi perang, telah berhasil memunculkan satu meme atau slogan legendaris yang kerap sekali muncul pada saat genting itu. Utamanya di Amerika Serikat yang kemudian dikenal di seluruh dunia.
Meme itu menggambarkan seorang pria berkepala plontos—kadang-kadang digambarkan memiliki beberapa helai rambut—dengan hidung mancung menjuntai, tengah mengintip dari balik dinding dengan jari-jarinya mencengkeram dinding.
Para pembuat grafiti itu "mencoba dan menandai lokasi yang paling tidak jelas, terpencil, dan tidak mungkin dengan gambar dan teks bahwa Kilroy telah ada di sana," tulis Khalid Elhassan.
Khalid menulisnya kepada History Collection dalam artikelnya berjudul When Boys Wore Dresses, and Other Fascinating Traditions and Conventions From History, yang diterbitkan pada 16 Mei 2024.
Hal ini telah menunjukkan bahwa Kilroy sejatinya ada di mana-mana. Meme itu terlihat di barak, kamar mandi, kafetaria, palka kapal Angkatan Laut, reruntuhan bangunan yang hancur, tenda, diukir di batang pohon, dan pada apa pun yang dapat diberi kapur atau dicat.
"Kilroy Was Here" menjadi sangat viral, sehingga terkadang muncul bahkan sebelum tentara Amerika tiba. Tentara AS yang menyerbu wilayah musuh mengaku telah melihat pemberitahuan bahwa Kilroy telah ada di sana sebelum mereka.
Meme itu membingungkan bagi intelijen Jepang, pun juga Nazi Jerman. Rumor mengatakan bahwa Fuhrer sendiri ingin sekali mengetahui makna di balik meme "Kilroy," dan apakah meme itu memiliki beberapa konotasi dengan spionase rahasia.
Setelah Jerman dikalahkan, Stalin melihat "Kilroy was here" ditandai di kamar mandi VIP di Konferensi Potsdam, dan bertanya tentang siapa sebenarnya dia.
Pertanyaan yang bagus: siapa sebenarnya Kilroy, dan apa yang memulai tradisi meme paling viral sepanjang Perang Dunia II berlangsung?
Baca Juga: Kisah Pigden: Veteran Perang Dunia dan Guru sang Legenda Sepak Bola