Selidik Bank di Yunani Kuno dan Romawi, Samakah dengan Era Modern?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 20 Agustus 2024 | 09:32 WIB
Bangsa Yunani dan Romawi kuno mengembangkan sistem perbankan paling awal di dunia. Seperti apa bank di era Yunani kuno dan Romawi? (Shai Halevi)

Nationalgeographic.co.id—Kebudayaan Barat modern berutang budi kepada bangsa Yunani kuno dan Romawi dalam banyak hal. Tulisan, agama, pemerintahan, dan seni semuanya masuk ke Eropa abad pertengahan melalui bangsa Yunani dan Romawi. Perbankan adalah konsep lain yang berasal dari dunia Hellenic, meskipun pengaruhnya terhadap Eropa abad pertengahan tidak langsung.

Orang Athena mengembangkan sistem perbankan yang canggih pada abad ke-5 SM. “Sistem tersebut akhirnya memengaruhi perekonomian di seluruh dunia Yunani-Romawi,” tulis Jared Krebsbach di laman The Collector. Kerajaan-kerajaan Hellenistik mengadopsi perbankan Athena. Lalu kemudian orang Romawi akan memperluas sistem ini dengan teori moneter mereka sendiri.

Perbendaharaan Liga Delos dalam sejarah Yunani kuno

Pada tahun-tahun antara Perang Yunani-Persia (499-449 SM) dan Perang Peloponnesia (431-404 SM), Athena menjadi negara-kota Yunani yang utama. Bangsa Athena meraih status mereka melalui kombinasi gerakan politik yang cerdik, kecakapan angkatan laut, dan kebijakan ekonomi yang efektif.

Kendali atas Liga Delos merupakan komponen penting lain dari hegemoni Athena di dunia Yunani. Liga Delos dimulai sebagai aliansi anti-Persia dari negara-kota Yunani pada tahun 478 SM, selama tahap akhir Perang Yunani-Persia.

Athena merupakan negara terdepan dalam liga tersebut. Tapi kapal-kapal dan emas yang digunakan aliansi tersebut awalnya disimpan di Pulau Delos. Kota-kota terkemuka lainnya yang memiliki tempat perlindungan yang signifikan, seperti Delphi dan Olympia. Keduanya memiliki kantor perbendaharaan yang terkenal.

Kantor-kantor perbendaharaan awal ini merupakan campuran dari lembaga-lembaga suci, negara, dan keuangan. “Perbendaharaan tersebut menampung banyak barang termasuk persembahan nazar, patung-patung pemujaan, senjata, emas, dan perak,” tambah Krebsbach.

Negarawan Athena yang cerdik, Pericles (495-429 SM), melihat potensi ekonomi yang besar dalam sistem ini. Oleh karena itu, ia membuat keputusan untuk memindahkan perbendaharaan Liga Delos ke Athena pada tahun 454 SM.

Pericles dan orang Athena mengambil alih perbendaharaan Liga Delos. Tindakan ini memastikan bahwa ekonomi Yunani-Romawi akan mengikuti jalur baru. Orang Athena memutuskan bahwa sekutu mereka akan mengadopsi koin, timbangan, dan ukuran Athena. Karena itu, posisi ekonomi Athena di dunia Yunani pun meningkat. Langkah itu juga berarti bahwa kultus Athena pada dasarnya akan menjadi bank Athena.

Parthenon di Athena merupakan pencapaian lain dari Pericles. Pasalnya Parthenon dibangun selama masa jabatannya sebagai strategos Athena. Didedikasikan sebagai kuil untuk dewi pelindung kota, Athena, Parthenon juga mulai beroperasi sebagai bank selama Perang Peloponnesos. Sejarawan abad ke-5 SM, Thucydides, menulis perihal upaya perang Liga Delos yang didanai oleh bank Athena.

Emas batangan dari Parthenon dan patung emas digunakan untuk membuat koin. Namun kegiatan perbankan Kuil Athena tidak terbatas pada penyimpanan dan pencetakan mata uang. Kuil memberikan pinjaman berbunga untuk tujuan sekuler. Pinjaman itu digunakan untuk mendanai upaya perang dan proyek pembangunan. Struktur administratif Bank Athena dengan cepat mengambil karakter yang sangat mirip dengan bank modern.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Kala Judi di Romawi Kuno 'Menyatukan' dan Menghancurkan