Menilik Inovasi Master Meter, Solusi Air Bersih Bagi Warga Medan, Sumatera Utara

By Yussy Maulia, Selasa, 20 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Krisis air menjadi salah satu tantangan lingkungan di kota besar seperti Medan, Sumatera Utara. (Dok. Istimewa)

Nationalgeographic.co.id – Kelangkaan air bersih bukan fenomena yang hanya dialami oleh daerah terpencil. Di kota besar seperti Medan, Sumatera Utara, air bersih merupakan hal langka di beberapa wilayah. Dua di antaranya adalah Kelurahan Rengas Pulau dan Kelurahan Besar, Sumatera Utara.

Sebagai informasi, kelurahan yang terletak di bagian utara Kota Medan tersebut dilewati oleh Sungai Deli. Sayangnya, sungai tersebut sudah lama tercemar sehingga warga yang tinggal di sekitarnya tidak bisa memanfaatkan airnya untuk dikonsumsi.

Salah satu warga Rengas Pulau, Febriyanti, mengaku bahwa krisis air bersih di tempat tinggalnya mempersulit aktivitas sehari-hari.

“Air di sini kotor, warnanya hitam. Kami kesulitan untuk mandi, bahkan mencuci piring bisa tiga hari sekali. Kalau mau dapat air bersih, kami harus menyaringnya berkali-kali terlebih dahulu,” cerita Febriyanti kepada National Geographic Indonesia. 

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim ke Laut Jauh Lebih Besar dari Perkiraan Sebelumnya

Kondisi di Kelurahan Besar tidak jauh berbeda. Ade Anggriani, salah satu warga kelurahan tersebut, mengatakan air sumur di tempat tinggalnya berminyak dan berbau.

“Jadi, air sumur di tempat tinggal kami tidak bisa digunakan untuk dikonsumsi maupun dimasak,” ujar Ade.

Untuk kebutuhan minum dan masak, masyarakat harus membeli air dalam kemasan galon atau jerigen dari pedagang air. Bahkan, dalam keadaan mendesak, tak sedikit warga yang terpaksa mengakses air dari Sungai Deli yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi.

Tidak hanya mempersulit aktivitas sehari-hari, buruknya kualitas air wilayah tersebut juga berdampak pada kesehatan warga. Anak-anak mengalami penyakit kulit, mulai dari gatal-gatal hingga biduran.

Baca Juga: Upaya Memuliakan dan Melestarikan Air Untuk Kehidupan Lebih Baik

Upaya penyediaan akses air bersih

Krisis air bersih di Kelurahan Rengas Pulau dan Besar mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya, Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development / USAID) melalui proyek Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh).

Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Sumatera Utara Zulfa Ermiza mengatakan, air di Kelurahan Rengas Pulau dan Kelurahan Besar terkontaminasi bakteri dan logam berat sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

“Kualitas air di wilayah tersebut juga berada di bawah standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ini menjadi salah satu alasan kami memilih area ini di Kota Medan (untuk dibantu),” jelas Zulfa.

Untuk menyediakan akses layanan air bersih bagi masyarakat informal di Kelurahan Rengas Pulau dan Besar, salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun Master Meter. Inisiasi ini merupakan proyek kolaborasi antara The Coca-Cola Foundation dengan USAID IUWASH Tangguh.

Inovasi Master Meter yang dibangun di sejumlah wilayah di Medan, Sumatera Utara. (Dok. Istimewa)

Sebagai informasi, Master Meter merupakan metode penyediaan air bersih berbasis komunitas yang ditampung dalam satu meter induk. Kemudian, air tersebut didistribusikan ke rumah warga melalui sambungan pipa.

Ketua Lembaga Perkumpulan Arta Jaya Armawati Chaniago mengatakan, Master Meter dibangun di wilayah-wilayah yang secara teknis belum bisa dijangkau oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Bedanya, Master Meter ini dikelola secara langsung oleh masyarakat,” jelas Armawati.

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi Medan Kabir Bedi menjelaskan, Master Meter tersebut sudah beroperasi penuh sejak 2021.“Masih banyak masyarakat yang memiliki tanah dengan status yang belum jelas. Tentu kami sebagai perwakilan dari pemerintah wajib melaksanakan pelayanan air bersih kepada masyarakat tersebut. Untuk itu kami ada solusi melalui Master Meter,” papar Kabir.

Baca Juga: Mengapa Air Sangat Dibutuhkan oleh Makhluk Hidup? Ini 4 Alasannya

Harapan baru bagi masyarakat

Kehadiran Master Meter di Kelurahan Rengas Pulau dan Besar menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Martubung Achmad Syafrizal mengatakan, hadirnya Master Meter juga memudahkan masyarakat untuk menjalani berbagai kegiatan.

“Kami juga bisa memanfaatkan air PDAM dengan maksimal, sehingga hemat dari sisi biaya,” jelas Achmad.

Dia pun berharap, Master Meter dapat menjadi proyek berkelanjutan sehingga masyarakat dapat terus memperoleh manfaatnya.

“Kami juga berharap, debit air yang masuk dari Master Meter lebih stabil dan harga (air) per meter kubik lebih terjangkau,” lanjutnya.