Perjalanan Imigran di Antara Monster Geografis Pemisah Kolombia-Panama

By Galih Pranata, Sabtu, 7 September 2024 | 12:00 WIB
Para migran Venezuela sedang diproses di Ekuador sebagai persiapan untuk melakukan perjalanan jauh ke utara menuju New York City, termasuk melintasi Darién Gap (Public Domain/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Setiap orang tua menginginkan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Sayangnya, bagi banyak imigran di seluruh dunia, terutama mereka yang tinggal di Amerika Selatan dan Amerika Latin, hal itu menjadi mustahil.

Para imigran ingin berharap bahwa mereka akan mendapat cukup nutrisi, perlindungan, peluang ekonomi, dan kebebasan yang lebih baik dari pemerintah atau negara. Ketika mereka tak mendapatkannya, migrasi jadi salah satu jalan untuk keluar dari kesulitan itu.

Namun, perjalanan mereka tidak akan mudah. Di satu sudut dunia, di Amerika Selatan sana, "terdapat monster geografis yang menghalangi jalan mereka, yaitu Darien Gap," tulis Robert Howells.

Howells menulisnya kepada History of Yesterday dalam artikel berjudul "Traveling The Dangerous Darien Gap", yang diterbitkan pada 25 April 2024.

Darien Gap adalah jurang yang sangat luas tanpa jalan sepanjang enam puluh mil yang di antaranya merintang hutan, pegunungan, dan rawa. Setiap imigran Amerika Selatan yang bermigrasi ke utara harus melewatinya.

Jurang tersebut memisahkan wilayah Panama dan Kolombia. "Itu merupakan satu-satunya celah di Jalan Raya Pan-Amerika yang membentang dari Alaska ke Argentina dan merupakan jalur utama perjalanan," imbuhnya.

Peta di mana Darien Gap memisahkan Kolombia dan Panama. (Britannica)

Jurang ini merupakan rintangan yang harus dilalui, kecuali jika para imigran melintasinya melalui jalur udara atau laut. Selain itu, para imigran juga akan menemui kesukaran dalam pengurusan visa dalam upaya pemerintah untuk menghalangi migrasi.

Tantangan yang dihadapi oleh para imigran ini termasuk memerangi penyakit, medan itu sendiri, dan berbagai masalah keselamatan. Selain juga mereka akan berhadpan dengan populasi dan masyarakat adat setempat.

"Darien Gap ini merupakan tantangan untuk dilalui, bukan hanya karena tantangan geografis dan ekologisnya, tetapi juga karena tantangan geopolitik tambahannya," terus Howells dalam artikelnya.

Pada jurang tersebut, mafia telah mengendalikannya. "Jurang itu berada di bawah kendali organisasi dan perusahaan kriminal yang di mana mereka mewajibkan para migran yang putus asa untuk membayar sejumlah uang," tambahnya lagi.

Baca Juga: Selisik Krisis Pengungsi dalam Sejarah Dunia Selama Ribuan Tahun