Indonesia Juara Umum Ajang International Geography Olympiad 2024

By National Geographic Indonesia, Senin, 26 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Empat pelajar yang mewakili Indonesia dalam ajang 20th International Geography Olympiad (iGeo) 2024: Nareswari Tarisa Kirana asal SMA Pribadi Bandung, Rhesa Narayana Rasmara asal SMA Negeri 2 Tangerang Selatan, Ahmad Fauzan Mubarok asal SMA Negeri 21 Jakarta, dan Adelio Rasendriya Hafindika asal SMA Pradita Dirgantara Boyolali. (Tim Olimpiade Geografi Indonesia)

Babak selanjutnya adalah Fieldwork Test (FWT/tes lapangan), pada babak ini para peserta turun ke lapangan secara langsung untuk melakukan observasi pada daerah tertentu dan pada siang harinya, melakukan analisis perencanaan terhadap daerah yang diobservasi tersebut.

Babak terakhir adalah Multimedia Test (MMT/Tes Multimedia), di sini para peserta selain mengerjakan soal yang berhubungan dengan geografi, juga soal-soal yang berhubungan dengan panca indra.

Ketua Tim Olimpiade Geografi Indonesia, Samsul Bachri menyampaikan apresiasinya kepada empat pelajar yang berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam ajang IGeO.

“Tentu tidak mudah sampai pada ke tahap ini. Empat pelajar yang meraih medali telah menorehkan keberhasilan setelah melalui serangkaian proses seleksi berjenjang yang ketat mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional dilanjutkan dengan Tahapan Pembinaan. Semoga hal ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia,” jelas Samsul.

Ajang IGeO dilaksanakan dengan empat tahapan tes, berupa tes teori tertulis (WRT), tes lapangan daring (FWE), tes multimedia (MMT), dan presentasi poster. Dalam pelaksanaan tes, peserta dituntut dapat menyelesaikan berbagai soal dengan kemampuan analisis yang tinggi serta membutuhkan keahlian-keahlian tambahan, seperti kemampuan menjelaskan dengan komprehensif serta keahlian perpetaan.

Indonesia bertekad untuk terus meningkatkan metode pembinaan terutama di bidang tes lapangan dan tes multimedia, karena tantangan kedepan jauh lebih berat, baik dilihat dari jumlah peserta maupun kualitas soal dan keragaman asesmen.

"Keberhasilan ini, menurut kami adalah hasil kerja keras para asisten dan dosen," ujar Samsul, "terutama diperbanyak praktik lapangan  dan latihan soal-soal tertulis dengan cara pembinaan secara intensif."