Nationalgeographic.co.id—Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh negara-negara lain merupakan sebuah bentuk legitimasi internasional.
Namun, tahukah Anda bahwa salah satu pengakuan paling berdampak datang dari sebuah negara kecil di Eropa?
Artikel ini akan mengulas bagaimana keputusan Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia berdampak pada perjuangan diplomatik Indonesia di kancah internasional.
Langkah historis di tengah konflik
Terletak sebagai sebuah enklave di jantung kota Roma, Italia, Negara Kota Vatikan telah berdiri kokoh sebagai negara berdaulat sejak tahun 1929. Walaupun wilayahnya kecil, pengaruh Vatikan dalam kancah internasional begitu besar, termasuk dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sejak awal, Vatikan menunjukkan simpati dan dukungan yang kuat terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Puncaknya, pada tahun 1947, Vatikan secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia.
Langkah berani ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan diplomatik Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara di dunia.
Pengakuan Vatikan tidak hanya sebatas pernyataan formal. Dukungan moral dan spiritual yang diberikan oleh Vatikan sangat berarti bagi bangsa Indonesia yang tengah berjuang melawan penjajahan. Keputusan Vatikan ini juga menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk turut mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Vatikan untuk mengakui kedaulatan Indonesia bukanlah sembarang langkah. Di tengah gejolak perang kemerdekaan yang masih berkecamuk, Vatikan berani berdiri tegak memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi bangsa Indonesia. Sebagai bentuk nyata dari pengakuan tersebut, Vatikan mendirikan Apostolic Delegate atau kedutaan besar di Jakarta.
Paus Pius XII, pemimpin tertinggi Gereja Katolik saat itu, menunjuk George Marie Joseph sebagai duta besar Vatikan untuk Indonesia. Joseph mengemban misi penting sebagai perantara antara Takhta Suci Vatikan dan pemerintah Indonesia selama periode 1947-1955.
Apa yang mendorong Vatikan untuk memberikan pengakuan begitu dini kepada Indonesia? Jawabannya terletak pada kesamaan prinsip kenegaraan yang dianut kedua negara. Baik Indonesia maupun Vatikan sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai universal seperti:
Baca Juga: Sejarah Dunia: Mengapa Pemimpin Katolik Disebut dengan Paus?
1. Perdamaian Dunia: Kedua negara berkomitmen untuk menciptakan dunia yang damai dan bebas dari konflik.
2. Penolakan Ateisme: Baik Indonesia maupun Vatikan memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan manusia.
3. Kerukunan Umat Beragama: Toleransi dan kerukunan antar umat beragama menjadi landasan penting dalam hubungan sosial kedua negara.
4. Keadilan Sosial: Keduanya berupaya mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.
5. Kesejahteraan Umat Manusia: Baik Indonesia maupun Vatikan menempatkan kesejahteraan umat manusia sebagai tujuan utama pembangunan.
Peran Mgr. Albertus Soegijapranata
Mgr. Albertus Soegijapranata, Uskup Agung pribumi pertama di Indonesia, memiliki peran yang sangat krusial dalam perjuangan diplomasi Indonesia untuk meraih pengakuan kedaulatan dari dunia internasional, khususnya Vatikan.
Pada masa revolusi fisik yang berkecamuk di Indonesia, Mgr. Soegijapranata tidak tinggal diam. Beliau melihat langsung penderitaan rakyat akibat penjajahan dan kekejaman perang.
Dengan penuh keberanian, pada 18 Januari 1947, Mgr. Soegijapranata mengirimkan surat kepada Paus Pius XII di Vatikan. Dalam surat tersebut, beliau menguraikan secara detail situasi yang terjadi di Indonesia, termasuk kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Belanda.
Surat Mgr. Soegijapranata seakan menjadi sebuah jeritan hati yang menyentuh sanubari Paus Pius XII. Paus yang dikenal sebagai seorang pemimpin spiritual yang peduli pada kemanusiaan ini sangat tergerak hatinya oleh kondisi yang dialami oleh bangsa Indonesia.
Tanggapan Paus Pius XII atas surat Mgr. Soegijapranata sangatlah positif. Beliau tidak hanya memberikan simpati, tetapi juga mengambil tindakan nyata dengan memberikan pengakuan resmi terhadap kemerdekaan Indonesia. Lebih jauh lagi, Paus Pius XII menyerukan kepada seluruh umat Katolik di dunia untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Apa Makna Moto dan Logo Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 2024?
Seruan Paus Pius XII ini memiliki dampak yang sangat signifikan. Umat Katolik di berbagai belahan dunia tergerak untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan moral bagi bangsa Indonesia. Hal ini semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.
Dampak pengakuan Vatikan
Pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Vatikan pada tahun 1947 merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang memiliki dampak yang sangat signifikan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Vatikan, sebagai pusat spiritual bagi umat Katolik di seluruh dunia, memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama di kawasan Eropa dan Amerika. Dengan memberikan pengakuan resmi terhadap kemerdekaan Indonesia, Vatikan secara tidak langsung telah memberikan legitimasi internasional bagi negara yang baru merdeka ini.
Keputusan Vatikan ini memicu reaksi positif dari berbagai negara di dunia. Pengakuan dari negara dengan pengaruh sebesar Vatikan menjadi semacam "cap stempel" yang semakin memperkuat posisi Indonesia di mata dunia internasional.
Banyak negara lain yang kemudian mengikuti jejak Vatikan dengan memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia.