Mengapa Paus Fransiskus Menciptakan Hari Orang Miskin Sedunia?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 5 September 2024 | 10:00 WIB
Dikenal sebagai sosok sederhana dan peduli terhadap rakyat kecil, Paus Fransiskus ternyata juga telah menetapkan Hari Orang Miskin Sedunia yang diperingati tiap 17 November. (Long Thien/Flickr)

Setelah Tahun Kerahiman, Paus mengatakan bahwa dia ingin menetapkan satu hari agar, di seluruh dunia, komunitas-komunitas Kristen dapat menjadi tanda-tanda kasih Kristus yang lebih besar bagi mereka yang membutuhkan.

Kita dipanggil, tulis Paus Fransiskus dalam pesan pertamanya pada Hari Orang Miskin Sedunia, "untuk mendekati orang miskin, menemui mereka, menatap mata mereka, memeluk mereka, dan membiarkan mereka merasakan kehangatan cinta yang menerobos kesendirian mereka."

"Tangan mereka yang terulur juga merupakan undangan untuk melangkah keluar dari kepastian dan kenyamanan kita, dan mengakui nilai kemiskinan itu sendiri," jelasnya lagi.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa bagi para pengikut Kristus, "kemiskinan, di atas segalanya, adalah panggilan untuk mengikuti Yesus dalam kemiskinan-Nya sendiri." dan ia meminta umat Katolik untuk meneladani Santo Fransiskus dari Assisi, yang terus menatap Kristus, sehingga Ia dapat melihat dan melayani orang miskin.

Paus Fransiskus (memakai jas hujan kuning) mengunjungi para korban Topan Yolanda di Filipina. (Malacanang Photo Bureau/Wikimedia Commons)

Pada peringatan Hari Orang Miskin Sedunia tahun lalu, Paus Fransiskus merenungkan contoh kisah Tobit. “Janganlah engkau memalingkan mukamu dari orang miskin” (Tobit 4:7)

Dia mempertimbangkan bagaimana Kitab Tobit mengajarkan kita untuk bersikap realistis dan praktis dalam apa pun yang kita lakukan dengan dan untuk mereka yang menderita kemiskinan.

Paus Fransiskus menulis bahwa "merawat orang miskin lebih dari sekadar memberi bantuan yang tergesa-gesa; hal itu menuntut kita untuk membangun kembali hubungan antarpribadi yang adil yang dirusak oleh kemiskinan."

“..setiap kali kita bertemu dengan orang miskin, kita tidak boleh berpaling, karena hal itu akan menghalangi kita untuk bertemu dengan wajah Tuhan Yesus.”