Mengapa Paus Fransiskus Menciptakan Hari Orang Miskin Sedunia?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 5 September 2024 | 10:00 WIB
Dikenal sebagai sosok sederhana dan peduli terhadap rakyat kecil, Paus Fransiskus ternyata juga telah menetapkan Hari Orang Miskin Sedunia yang diperingati tiap 17 November. (Long Thien/Flickr)

Nationalgeographic.co.id—Paus Fransiskus adalah sosok yang dikenal sederhana dan peduli terhadap rakyat kecil. Saking pedulinya, Paus Fransiskus ternyata juga telah menciptakan Hari Orang Miskin Sedunia yang diperingati tiap tahunnya sejak 2017.

Minggu, 17 November 2024 nanti, adalah Hari Orang Miskin Sedunia. Ini adalah hari yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus bagi umat Katolik untuk "merenungkan bagaimana kemiskinan merupakan bagian yang sangat penting dari Injil."

Tema untuk tahun Hari Orang Miskin Sedunia 2024 adalah "Doa orang miskin sampai kepada Tuhan" (Sirakh 21:5).

"Orang miskin memiliki tempat istimewa di hati Tuhan," kata Paus Fransiskus dalam pesannya untuk hari itu.

"Tuhan mengetahui penderitaan anak-anak-Nya karena Dia adalah seorang ayah yang penuh perhatian dan peduli. Sebagai seorang ayah, Dia memperhatikan mereka yang paling membutuhkan: orang miskin, yang terpinggirkan, yang menderita, dan yang terlupakan," ujar Paus Fransiskus.

"Tidak seorang pun dikecualikan dari hati-Nya, karena di mata-Nya, kita semua miskin dan berkekurangan. Kita semua pengemis karena tanpa Tuhan, kita tidak akan berarti apa-apa."

Paus menekankan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita tanpa jawaban atas doa-doa kita.

"Dia tidak melupakan Anda dan Dia tidak akan pernah melakukannya. Kita semua pernah mengalami doa-doa yang tampaknya tidak terjawab," tutur Paus Fransiskus seperti dilansir laman Roman Catholic Diocese of Portland.

"Terkadang, kita meminta untuk dibebaskan dari kesengsaraan yang membuat kita menderita dan mempermalukan kita, dan Tuhan tampaknya tidak mendengar seruan kita," lanjutnya.

"Namun, keheningan Tuhan tidak berarti Dia tidak memperhatikan penderitaan kita. Sebaliknya, itu mengandung firman yang harus diterima dengan kepercayaan, menyerahkan diri kita kepada-Nya dan kepada kehendak-Nya," kata Paus Fransiskus.

Mengapa Paus Fransiskus menciptakan Hari Orang Miskin Sedunia pada tahun 2017?

Baca Juga: Apa Makna Moto dan Logo Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 2024?

Setelah Tahun Kerahiman, Paus mengatakan bahwa dia ingin menetapkan satu hari agar, di seluruh dunia, komunitas-komunitas Kristen dapat menjadi tanda-tanda kasih Kristus yang lebih besar bagi mereka yang membutuhkan.

Kita dipanggil, tulis Paus Fransiskus dalam pesan pertamanya pada Hari Orang Miskin Sedunia, "untuk mendekati orang miskin, menemui mereka, menatap mata mereka, memeluk mereka, dan membiarkan mereka merasakan kehangatan cinta yang menerobos kesendirian mereka."

"Tangan mereka yang terulur juga merupakan undangan untuk melangkah keluar dari kepastian dan kenyamanan kita, dan mengakui nilai kemiskinan itu sendiri," jelasnya lagi.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa bagi para pengikut Kristus, "kemiskinan, di atas segalanya, adalah panggilan untuk mengikuti Yesus dalam kemiskinan-Nya sendiri." dan ia meminta umat Katolik untuk meneladani Santo Fransiskus dari Assisi, yang terus menatap Kristus, sehingga Ia dapat melihat dan melayani orang miskin.

Paus Fransiskus (memakai jas hujan kuning) mengunjungi para korban Topan Yolanda di Filipina. (Malacanang Photo Bureau/Wikimedia Commons)

Pada peringatan Hari Orang Miskin Sedunia tahun lalu, Paus Fransiskus merenungkan contoh kisah Tobit. “Janganlah engkau memalingkan mukamu dari orang miskin” (Tobit 4:7)

Dia mempertimbangkan bagaimana Kitab Tobit mengajarkan kita untuk bersikap realistis dan praktis dalam apa pun yang kita lakukan dengan dan untuk mereka yang menderita kemiskinan.

Paus Fransiskus menulis bahwa "merawat orang miskin lebih dari sekadar memberi bantuan yang tergesa-gesa; hal itu menuntut kita untuk membangun kembali hubungan antarpribadi yang adil yang dirusak oleh kemiskinan."

“..setiap kali kita bertemu dengan orang miskin, kita tidak boleh berpaling, karena hal itu akan menghalangi kita untuk bertemu dengan wajah Tuhan Yesus.”