Dengan kata lain, anjing tidak hanya mendengar kata-kata kita, tetapi mereka juga memahaminya dalam konteks yang lebih luas. Mereka mampu menghubungkan kata-kata dengan objek fisik, membentuk pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar mereka.
Rahasia di balik otak jenius anjing
Kita sering takjub melihat kemampuan anjing memahami perintah kompleks dan mengingat ratusan kata. Chaser, si border collie terkenal, bahkan mampu mengenali lebih dari 1.000 kata untuk mainan! Namun, di balik sorotan kemampuan luar biasa ini, ada banyak hal menarik yang belum terungkap tentang otak anjing.
Marianna Boros, seorang ahli saraf dan ahli perilaku hewan, penasaran dengan anjing-anjing yang "kurang beruntung" dibandingkan Chaser. Anjing-anjing ini, meski cerdas, terkadang kesulitan mengikuti perintah sederhana seperti mengambil mainan tertentu. "Mungkin mereka bosan, kurang tertarik, atau lebih suka mainan lain," ungkap Boros.
Untuk mengungkap rahasia di balik perbedaan kemampuan ini, Boros dan timnya mengajak 27 anjing berbagai ras, dari toy poodle hingga Akita, untuk berpartisipasi dalam sebuah eksperimen unik. Anjing-anjing ini, bersama pemiliknya, datang ke laboratorium untuk menjalani serangkaian tes.
Boros dan rekan-rekannya meminta pemilik untuk membawa lima mainan yang sudah dikenal ke laboratorium. Setelah di sana, tim menempelkan elektroda ke kepala anjing-anjing tersebut dan meminta mereka untuk melakukan hanya dua hal: berbaring di atas mat yang nyaman dan tetap terjaga.
Setiap beberapa waktu, anjing-anjing akan mendengar rekaman pemiliknya mengucapkan hal-hal seperti, "Kun-Kun, lihat, bolanya!" Manusia tersebut berada di sisi lain dinding dengan jendela.
Jendela elektronik ini dapat berubah secara instan dari buram menjadi tembus pandang, memungkinkan anjing melihat melalui. Tepat setelah audio diputar, jendela akan mengungkapkan pemiliknya memegang mainan. Terkadang mainannya adalah bola, tetapi terkadang itu adalah mainan yang berbeda, seperti tali.
Di balik pandangan anjing
Dengan menggunakan elektroda yang dipasang pada kepala anjing, para peneliti mengamati aktivitas otak mereka saat anjing-anjing tersebut mendengar perintah dan melihat objek-objek tertentu.
Hasilnya sangat mengejutkan. Ketika anjing melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan mereka, seperti melihat tali alih-alih bola setelah mendengar kata "bola", otak mereka menunjukkan reaksi yang sangat khas.
Reaksi ini, yang disebut sebagai efek N400, juga terjadi pada manusia saat mereka mengalami kejutan atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.
Temuan ini mengindikasikan bahwa anjing tidak hanya sekadar mendengar kata-kata, tetapi mereka juga memahami makna di balik kata-kata tersebut. Mereka memiliki konsep mental tentang objek-objek di sekitar mereka dan membentuk harapan tertentu ketika mendengar kata-kata yang berkaitan dengan objek tersebut.
"Ini menunjukkan bahwa anjing benar-benar memahami apa yang kita katakan," ujar Marianna Boros, salah satu peneliti dalam studi ini. "Mereka tidak hanya merespons suara, tetapi mereka juga memproses informasi tersebut secara mendalam."
Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa anjing memiliki kemampuan kognitif yang jauh lebih kompleks daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Mereka tidak hanya sekadar hewan peliharaan yang setia, tetapi juga teman yang cerdas dan memahami kita dengan cara yang mungkin belum kita sadari.