'Grave of the Fireflies', Film Kartun Paling ‘Menyedihkan’ Sepanjang Masa

By Ade S, Kamis, 19 September 2024 | 16:03 WIB
Grave of the Fireflies yang diklaim sebagai film kartun paling menyedihkan, kini bisa Anda saksikan di Netflix. Ini kisah asli yang menginspirasinya. (Ghibli)

Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda merasa begitu terenyuh hingga air mata tak terbendung? Jika ya, maka Anda perlu menyaksikan Grave of the Fireflies.

Film animasi legendaris yang satu ini telah membuat jutaan penonton di seluruh dunia terhanyut dalam kisah pilu dua saudara kandung yang berjuang bertahan hidup di tengah kekejaman perang.

Kini, Netflix telah menghadirkan kembali masterpiece ini, mulai 16 September 2024.

Diadaptasi dari kisah nyata yang mengharukan, Grave of the Fireflies bukan sekadar kartun biasa, tetapi sebuah karya seni yang mampu menggores relung hati terdalam.

Simak artikel ini untuk mengetahui mengapa film ini dianggap sebagai salah satu film animasi paling menyedihkan yang pernah ada.

Film yang 'berbeda' dari Ghibli

Studio Ghibli, bagi para penggemar animasi dunia, adalah nama yang tak asing lagi. Studio ini telah berhasil memikat hati penonton dengan karya-karya seperti Spirited Away dan Howl's Moving Castle.

Desain karakter yang unik, gaya animasi yang khas, serta cerita-cerita menarik menjadi ciri khas Ghibli. Baru-baru ini, film terbaru mereka (yang rilis pada 2023), The Boy and the Heron, berhasil meraih pendapatan tertinggi di box office Amerika Utara, tanpa promosi besar-besaran. Bahkan, beberapa penghargaan berhasil diraihnya, termasuk Oscar.

Di tengah deretan film fantasi penuh warna khas Ghibli, ada satu karya yang menonjol karena nuansanya yang berbeda: Grave of the Fireflies. Dirilis pada tahun 1988, film ini adalah adaptasi dari sebuah cerita pendek semi-otobiografi karya Akiyuki Nosaka, yang terinspirasi dari pengalaman pahitnya saat pemboman Kobe pada Perang Dunia II.

Grave of the Fireflies menceritakan kisah pilu dua bersaudara yang harus bertahan hidup sendirian di tengah kehancuran akibat perang. "Film ini dianggap sebagai salah satu film perang terbaik sepanjang masa, sekaligus menjadi bukti bahwa Ghibli mampu menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan penuh makna, tak hanya sekadar hiburan semata," papar Laura Adams di laman Collider.

Namun, tahukah Anda bahwa film ini merupakan hasil adaptasi dari sebuah cerita pendek semi-otobiografi Jepang oleh Akiyuki Nosaka, yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya selama pemboman Kobe pada tahun 1945.

Baca Juga: Film Studio Ghibli Terbaru Terinspirasi dari Mitologi Kematian Jepang