"Peran Prometheus dalam Birds mengingatkan pada jalan cerita versi Hesiod dan Aeschylus. Dalam karya Hesiod, Prometheus juga ikut campur dalam perang Titanomachy untuk membantu anak-anak pemberontak Kronos yang dipimpin oleh Zeus melawan para Titan, semetara dalam Birds Prometheus membantu burung-burung dalam perang melawan para dewa," papar Carol.
"Dalam setiap kasus, Prometheus berperan sebagai penasihat; ia puya informasi penting tentang bagaimana musuh dapat dikalahkan. Sementara dalam Prometheus Bound karya Aeschylus, Prometheus membantu Zeus dalam pertempurannya melawan generasi yang lebih tua, di sini, dalam Birds, ia membantu Pisthetairos dan burung-burung melawan Zeus," jelasnya.
Kenapa Prometheus pindah haluan dari yang awalnya membela menjadi melawan Zeus yakni lantaran perlakuan buruk yang diterimanya. Zeus tidak tahu terima kasih dalam drama Aeschylus – sebuah drama yang tampaknya diadika rujukan dalam beberapa bagian di Birds.
Dalam Birds, jelas bahwa Prometheus telah dibebaskan dari penderitaannya dan kembali bergabung dengan para dewa sehingga ia bisa melaporkan bahwa mereka kekurangan makanan karena aliran persembahan korban dari manusia ke dewa-dewa telah terputus.
Pengorbanan juga tetap memainkan peran penting dalam kisah Prometheus – di sini, gangguan aliran persembahan kurban dari manusia kepada para dewa memotivasi campur tangan Prometheus dalam drama tersebut.
Herakles juga tetap menjadi bagian dari cerita Prometheus. Dalam Hesiod dan Aeschylus, Herakles menempati posisi penting di akhir mitos – dialah yang, tiga puluh ribu tahun kemudian, membunuh elang pemakan hati dan membebaskan Prometheus dari hukumannya.
Dalam Birds, dia muncul bersama Poseidon dan Tryballos untuk menengahi perdamaian antara burung-burung dan manusia (sebagian agar dia bisa mendapatkan daging panggang) yang menjadi penutup drama tersebut.
Sementara Prometheus mendatangi Pisthetairos dengan rencana untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari para dewa, dia tetaplah seorang penipu problematik yang harus bersembunyi dan tidak dapat menyelesaikan kesepakatan itu.
Di sisi lain, Herakles adalah sosok yang mampu menegosiasikan perdamaian. Herakles, yang setengah manusia dan setengah dewa dan dipenuhi nafsu kebinatangan, adalah tokoh mitos lain yang, seperti Prometheus, menegosiasikan batas kehidupan antara para dewa, manusia, dan binatang.
Sementara mitos Prometheus sebagai penipu dan pemberontak membantu mengartikulasikan pemisahan antara dewa dan manusia, kisah Herakles menawarkan model untuk negosiasi yang lebih berhasil terhadap batas-batas tersebut, dan mungkin karena alasan inilah perannya begitu erat dalam penyelesaian cerita Prometheus.
Prometheus Versi Aristophanes
Baca Juga: Apa Itu Mitos dan Bagaimana Mitologi Yunani Menjelaskan 'Misteri' Dunia