Penjelajah Norwegia Thor Heyerdahl berpendapat bahwa piramida tersebut dibangun oleh Guanches. Mereka adalah penduduk asli Berber di Kepulauan Canary yang bermigrasi ke kepulauan tersebut sekitar 1.000 SM. Hayerdahl menunjukkan bahwa konstruksi tersebut dirancang dengan cermat dengan tingkat berundak. Kemungkinan penyelarasan dibuat untuk keperluan seremonial, seperti yang dapat dilakukan pada Titik Balik Matahari Musim Panas.
Tahun 1991, peneliti dari Institut Astrofisika Canary menunjukkan bahwa sisi panjang beberapa teras yang mengelilingi piramida Guímar menandai arah titik balik matahari.
Heyerdahl berhipotesis bahwa piramida Canary membentuk titik perhentian temporal dan geografis pada pelayaran antara Mesir kuno dan peradaban Maya.
Piramida Besar Cholula, Meksiko
Piramida ini diakui oleh Guinness Book of Records sebagai piramida terbesar di dunia dalam hal volumenya. Tapi sayangnya tidak banyak orang yang pernah mendengar tentang Piramida Besar Cholula.
Terletak tepat di luar kota Puebla, piramida ini didedikasikan untuk Quetzalcoatl. Ia adalah salah satu dewa terpenting dalam jajaran dewa Mesoamerika. Pada masa pra-Kolombia, Cholula merupakan kota besar dan pusat keagamaan di dataran tinggi Meksiko.
Pembangunan kuil ini dimulai pada abad ke-2 SM dan melewati beberapa tahap sebelum mencapai bentuk akhirnya. Sekitar tahun 1100 M, kota ini jatuh ke tangan suku Toltec-Chichimecas. Piramida tersebut ditinggalkan karena kuil-kuil baru dibangun.
Selama berabad-abad, piramida tersebut tertutup tanah dan tumbuhan. Baru pada tahun 1910, ketika pihak berwenang mulai membangun rumah sakit jiwa, piramida itu ditemukan.
Kota piramida berusia 5.000 tahun di Caral, Peru
Peradaban Norte Chico di Supe adalah peradaban pertama yang diketahui di Amerika. Ibu kota mereka adalah Kota Suci Caral. Caral merupakan kota metropolitan berusia 5.000 tahun yang lengkap dengan praktik pertanian yang kompleks, budaya yang kaya, dan arsitektur monumental. Ada enam piramida berundak besar.
Kota kuno ini pertama kali ditemukan pada tahun 1905 oleh arkeolog Jerman Max Uhle. Namun baru pada tahun 1970-an arkeolog menyadari bahwa bukit-bukit yang awalnya diidentifikasi sebagai formasi alami sebenarnya adalah piramida berundak.
Pada tahun 1990-an, luas penuh kota besar Caral. Enam piramidanya muncul setelah terkubur di bawah pasir selama lima milenium.