Apa Benar Orang-Orang Zaman Yunani Kuno Lebih Cerdas daripada Kita?

By Utomo Priyambodo, Jumat, 4 Oktober 2024 | 13:24 WIB
Arsitoteles adalah salah satu filsuf dan orang paling cerdas di zaman Yunani kuno. Pendekatan filosofis Aristoteles telah membuat Alexander mengikuti gaya pemikirannya. (Wikimedia Commons)

Semua ini mengarah pada kesimpulan bahwa manusia mencapai puncak intelektualitasnya di masa lalu yang suram dan jauh. “Kita, sebagai spesies, secara mengejutkan rapuh secara intelektual dan mungkin mencapai puncaknya 2.000 hingga 6.000 tahun yang lalu,” tulis Crabtree.

"Jika seleksi hanya sedikit dilonggarkan, orang akan tetap menyimpulkan bahwa hampir semua dari kita berkompromi dibandingkan dengan nenek moyang kita 3.000 hingga 6.000 tahun yang lalu," tambahnya.

Pythagoras, matematikawan sekaligus filsuf Yunani kuno yang terkenal dalam sejarah dunia. (Public domain)

Kritik yang Muncul

Hipotesis Gerald Crabtree bahwa orang-orang Yunani kuno secara intelektual lebih unggul daripada manusia modern telah memunculkan banyak kritik yang substansial.

Para kritikus mengatakan kecerdasan adalah konstruksi yang kompleks, dan membandingkannya di berbagai era menghadirkan tantangan yang signifikan. Tidak ada metode standar untuk mengukur kecerdasan di zaman kuno.

Beberapa kritikus menambahkan bahwa tokoh-tokoh terkemuka seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles diingat secara tidak proporsional, menciptakan persepsi bias tentang kecerdasan rata-rata di era itu.

Masyarakat Yunani kuno memberi penekanan kuat pada filsafat, retorika, dan matematika. Fokus budaya ini mungkin telah berkontribusi pada pengembangan pemikir yang luar biasa, daripada menunjukkan populasi umum dengan kecerdasan yang lebih tinggi.