Lima Peninggalan Persia Kuno untuk Dunia Modern yang Kerap Dilupakan

By Sysilia Tanhati, Selasa, 8 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Persia kuno adalah bangsa pertama yang menciptakan banyak hal yang masih kita nikmati hingga saat ini. Dari taman yang indah hingga sistem jalan. (A.Davey/CC BY 2.0)

Nationalgeographic.co.id—Persia kuno adalah bangsa pertama yang menciptakan banyak hal yang masih kita nikmati hingga saat ini. Dari taman yang indah hingga sistem jalan.

Bangsa Persia kuno adalah salah satu peradaban terbesar di dunia. Jika Anda berbicara dengan orang Iran mana pun, mereka tidak akan begitu mudah dibungkam mengenai kontribusi Persia bagi dunia.

Apa yang ditinggalkan oleh Kekaisaran Persia bagi dunia modern? Nah, berikut adalah lima peninggalan penting bangsa Persia kuno bagi kita.

Semua jalan menuju Persepolis

Jalan sudah ada sejak lama. Mesir kuno dan Sumeria memiliki jalan. Bahkan, permukiman pertama mungkin menggunakan beberapa batu bulat untuk membuat jalan. “Namun, bangsa Persia memperkenalkan Jalan Kerajaan,” tulis Jonny Thomson di laman Big Think.

Bagian dari jalan kerajaan yang menghubungkan Ekbatan ke Anatolia, jalan ini masih digunakan hingga saat ini (Parsa 2au/CC BY-SA 4.0)

Di bawah Dinasti Akhemeniyah (550–330 SM), Persia kuno membangun jaringan jalan sepanjang lebih dari 2.500 kilometer. Mulai dari provinsi pinggiran terluar mereka hingga ibu kota mereka yang tangguh, Persepolis.

Bangsa Romawi, yang terkenal dengan jalannya, belajar dan meniru bangsa Persia kuno. Jaringan seperti itu diperlukan untuk kekaisaran yang terorganisir, efisien, dan terintegrasi.

Sistem satrapy

Dan alasan mengapa jalan begitu penting bagi Persia kuno adalah karena ambisi mereka yang besar. Persia kuno bukan sekadar kekaisaran militer yang diperintah oleh pedang. Persia kuno adalah kekuatan yang terintegrasi dan terpusat dengan birokrasi yang matang dan infrastruktur politik yang berfungsi.

Untuk menjalankan birokrasi, ada sistem satrapy. Satrap adalah gubernur setempat yang ditunjuk oleh kaisar. Satrap diberi kebebasan regional tertentu untuk melakukan apa yang terbaik—selama itu melayani kebaikan kekaisaran.

Baca Juga: Magisnya Seni Persia di Jantung Peradaban Kekaisaran Ottoman