Hierarki Rumah yang Membelah Bumi-Langit Kehidupan di Romawi Kuno

By Galih Pranata, Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Atrium pada Domus di Romawi Kuno, perlambangan rumah pribadi yang mewah, membelah bumi-langit kehidupan masyarakat Romawi Kuno. (Wikimedia Commons)

Lain dari kehidupan orang-orang yang hidupnya susah dan serba melarat, kesenjangan sosial yang tercipta juga hadir dalam domus. Sebuah hunian kelas atas yang membelah bumi-langit kehidupan di Romawi Kuno.

"Domus, rumah satu keluarga yang nyaman yang memberikan penghuninya rasa kesendirian dari gaya hidup kota yang ramai. Sebagian besar rumah pribadi mengikuti tata letak dan fitur gaya yang sama, tetapi sangat bervariasi dalam ukuran," terus Kyra.

Seperti insulae, domus menjadi terkenal selama akhir Republik, menampilkan atrium yang menjadi tata letak arsitektur tradisional untuk rumah-rumah pribadi yang mewah.

Kyra meneruskan, "atrium adalah ruangan paling depan dari rumah dan hanya dapat dimasuki melalui halaman tertutup kecil—vestibulum—yang menempatkan pintu masuk domus jauh dari jalan."

Sebagai sarana untuk menunjukkan status kekayaan pemilik rumah kepada setiap pengunjung, atrium dihiasi dengan elegan dengan patung, ubin, mosaik, lukisan dinding, dan kolom.

Orang-orang di Romawi Kuno sering menampilkan lalarium, atau kuil kecil untuk dewa dan roh keluarga, tempat keluarga secara teratur berdoa. Di bagian tengah atap terdapat compluvium, bukaan yang memungkinkan cahaya masuk ke atrium.

Di bawah bukaan tersebut terdapat impluvium, baskom lebar untuk menampung air hujan yang disimpan dalam pot keramik di bawah tanah, karena hanya rumah-rumah terkaya yang dibangun dengan sistem perpipaan.

Atrium di domus menjadi pilar arsitektur rumah tangga dan pusat kehidupan rumah tangga, ruang utama tempat semua ruang lainnya terbuka. Dari sanalah, pancar kekayaan dan status sosial dapat menyala lebih terang.

Bangsawan Romawi yang ingin melarikan diri dari kehidupan sehari-hari yang sibuk di kota dapat mundur ke perkebunan pedesaan mereka yang disebut villa. Ya, seperti yang dikenal hari ini, orang kaya raya kota akan miliki rumah singgah di pedesaan, villa namanya.

Di perdesaan yang permai, bangsawan kaya Romawi akan membangun Villa rustica sekaligus sebagai perusahaan pertanian dan berfungsi sebagai lahan pertanian yang berfungsi sebagai tambahan akomodasi untuk tempat tinggal.

Villa rustica akan menyediakan lumbung, kandang ayam, sarang lebah, penggilingan gandum, pemeras minyak dan anggur, dan fitur pertanian lainnya dari villa pertanian yang kaya.

Villa rustica milik kaum elit sering kali mewah dan biasanya memiliki kamar mandi untuk kenyamanan paterfamilias, keluarganya, dan setiap pengunjung yang mungkin mereka miliki.