Sobek, Dewa Buaya Mesir Kuno yang Ciptakan Sungai Nil dari Keringatnya

By Sysilia Tanhati, Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Sobek merupakan dewa buaya Mesir kuno yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Menurut mitos, Sungai Nil tercipta dari air mata Dewa Sobek. (Hedwig Storch)

Nationalgeographic.co.id—Sobek merupakan dewa buaya Mesir kuno yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan.

Sifatnya yang ganas membuat Sobek menjadi pelindung tentara Mesir, pembela Firaun, dan rakyat Mesir kuno. Kekuatan Sobek diyakini telah meluas hingga penciptaan dunia dan dikaitkan dengan dewa matahari Ra.

Sobek digambarkan sebagai buaya biasa. Ia juga kerap digambarkan sebagai manusia berkepala buaya yang sering mengenakan mahkota Hemhem. Pada mahkotanya, terpasang tanduk domba jantan dan diapit oleh bulu burung unta dengan cakram matahari dan simbol ular kobra Uraeus.

Sobek adalah dewa dalam jajaran dewa Mesir kuno. Dewa ini juga dikenal oleh orang Mesir kuno sebagai Sebek, Sebek-Ra, Sobeq, Sochet, Sobki, atau Sobk. “Oleh orang Yunani kuno dan Romawi, Sobek dikenal sebagai Suchos dan Suchus,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins.

Seperti banyak dewa Mesir kuno, Sobek digambarkan memiliki kepala binatang dan tubuh manusia. Binatang yang dikaitkan dengan Sobek adalah buaya dan dewa ini terkadang digambarkan dalam bentuk binatang.

Pemujaan Sobek oleh orang Mesir kuno dapat ditelusuri hingga ke Kerajaan Lama. Nama Sobek ditemukan dalam Teks Piramida, kumpulan teks keagamaan Mesir kuno tertua yang diketahui.

Dalam Teks Piramida Unas, misalnya, Firaun Unas dikatakan sebagai “Sobek dengan bulu hijau, dengan wajah waspada, dengan alis terangkat.”

Apakah Sobek Lahir dari Perairan Nun atau putra Set?

Dari Teks Piramida Unas (Ucapan 308 dan 317) juga disebutkan bahwa Sobek dikatakan sebagai putra Neith. Neith adalah dewa kuno lain dalam jajaran dewa Mesir kuno. Dalam beberapa catatan, Neith dikatakan telah melahirkan anak-anaknya tanpa pasangan.

Namun, dalam catatan lain, diyakini bahwa Set adalah ayah Sobek. Sedangkan dokumentasi lain menyebutkan bahwa Sobek dikatakan telah muncul dari perairan purba Nun.

Pasangan Sobek berbeda-beda di setiap tempat. Namun dewi yang paling sering dipasangkan dengannya adalah Hathor, Renenutet, Heqet, dan Tawaret. Selain itu, Sobek terkadang disebut sebagai ayah Khonsu, Khnum, atau Horus.

Baca Juga: Nefertiti, Ratu Mesir yang Merevolusi Agama dengan 'Menyingkirkan' para Dewa Lama

Sobek menjamin kesuburan tanah di Mesir kuno

Sudah diketahui umum bahwa orang Mesir kuno memiliki sejumlah mitos penciptaan, dan beberapa di antaranya melibatkan Sobek.

Salah satu mitos menyatakan bahwa dewa buaya menciptakan dunia dan Sungai Nil terbentuk dari keringatnya. Keterkaitan Sobek dengan Sungai Nil juga berarti bahwa ia dianggap sebagai dewa kesuburan.

Sang dewa bertanggung jawab untuk memastikan kesuburan tanah di Mesir kuno. Dalam mitos lain, Sobek menciptakan dunia dengan bertelur di tepi perairan Nun.

Sisi gelap Sobek

Namun, karena Sobek digambarkan sebagai buaya, ia juga diyakini memiliki aspek yang lebih gelap dan lebih kejam.

Dalam beberapa mitos, Sobek dianggap sebagai sekutu dewa Set selama konfliknya dengan Horus. Ketika Set dikalahkan, para pendukungnya mengubah diri mereka menjadi buaya untuk melarikan diri dari Horus yang menang.

Namun, sifat Sobek yang ganas tidak sepenuhnya ditakuti oleh orang Mesir kuno, tetapi dipuja oleh mereka. Misalnya, ia dianggap sebagai pelindung tentara. Selain itu, ia dianggap sebagai simbol kekuatan firaun dan dipanggil untuk melindungi orang mati di Dunia Bawah.

Sobek memberikan perlindungan terhadap bahaya Sungai Nil

Orang Mesir kuno juga mencari perlindungan Sobek terhadap bahaya Sungai Nil, khususnya buaya. Oleh karena itu, wajar saja jika pusat pemujaan dewa ini didirikan di daerah yang dipenuhi buaya.

Pusat pemujaan Sobek yang paling terkenal adalah di Kom Ombo. Di sana terdapat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Sobek dan Horus. Meskipun kedua dewa tersebut dikatakan sebagai musuh dalam satu mitos, kepercayaan lain menyatakan bahwa Sobek merupakan aspek dari Horus.

Baca Juga: Bukan Sekadar Makam, Menguak Rahasia Pembangunan Piramida Mesir Kuno

Hal ini disebabkan oleh mitos di mana Horus berubah menjadi buaya untuk mengambil bagian tubuh Osiris yang dibuang ke Sungai Nil. Dalam mitos lain, Sobek dikatakan telah membantu Isis ketika ia melahirkan Horus.

Buaya suci di kuil Sobek akan dirawat. Setelah mati, buaya tersebut dijadikan mumi oleh para pendeta kuil. (Wellcome Images/CC BY 4.0)

Penulis klasik seperti Herodotus dan Strabo melaporkan bahwa para pendeta Sobek akan memuja buaya. Pasalnya buaya merupakan perwujudan dari sang dewa di bumi.

Buaya-buaya suci ini akan diberi makan oleh para pendeta dan terkadang bahkan dihiasi dengan perhiasan. Ketika buaya-buaya ini mati, mereka akan dimumikan. Catatan ini telah dikonfirmasi oleh para arkeolog.

Di Kuil Kom Ombo, misalnya, ada sebuah kuil kecil yang didedikasikan untuk Hathor. Di kuil itu ditemukan buaya-buaya yang telah dimumikan. Mumi-mumi tersebut kini dipajang di Museum Buaya yang terletak tepat di luar kuil.