Singkap Delapan Ibu Kota Tiongkok Kuno yang Menjadi Permata dari Timur

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 19 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Sejarah Tiongkok kuno telah berlangsung selama berabad-abad. Selama ribuan tahun, ada beberapa ibu kota kuno yang menjadi permata dari timur. (Caoyuan/CC BY-SA 3.0)

Chang'an – Xi’an modern - merupakan salah satu ibu kota kuno terpenting di Tiongkok. Kota ini pernah menjadi tempat kedudukan lebih dari 10 dinasti. Chang’an terletak di jalur yang sangat penting dan strategis.

Letak Chang’an menyebabkannya menjadi salah satu kota terpenting dan terpadat dalam sejarah Tiongkok.

Kota ini didirikan pada tahun 195 SM dan awalnya berpenduduk sekitar 146.000 jiwa. Bahkan pada masa awalnya, Chang'an merupakan salah satu kota terkaya dan terpadat di Tiongkok, jika bukan di dunia.

Sebelum Beijing, Chang'an pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Tiongkok. nama salah satu ibu kota kuno terpenting dan terbesar di Kekaisaran Tiongkok. (Alex Kwok/CC BY-SA 3.0)

Chang’an merupakan ibu kota Dinasti Han. Kota ini berkembang menjadi kota metropolitan besar yang menjadi pusat budaya, perdagangan, dan inovasi.

Sebagai kota yang berdiri di awal Jalur Sutra yang terkenal, Chang’an merupakan penghubung penting antara Asia dan Eropa. Berkat itu, Chang’an menikmati kekayaan yang luar biasa. Kota ini direbut oleh pemberontak pada tahun 23 M dan dijarah habis-habisan. Chang’an berhasil direbut kembali pada abad-abad berikutnya.

Pada puncak kejayaannya, Chang’an memiliki tembok kota yang membentang hampir sepanjang 28 kilometer dan memiliki 7 istana yang luas.

Dengan berakhirnya Dinasti Tang, ibu kotanya, Chang’an, akhirnya mengalami kemunduran. Kota ini dijarah pada tahun 880 M dan dijarah lagi 25 tahun kemudian. Setelah itu, kota ini menjadi reruntuhan dan segera menghilang.

Luoyang

Luoyang merupakan kota yang sangat penting dalam sejarah Tiongkok kuno. Selain menjadi salah satu ibu kota Tiongkok kuno, kota ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat lahirnya peradaban Tiongkok. Kota ini terletak di pertemuan dua sungai - Sungai Luo dan Sungai Kuning.

Secara umum, area kota ini dianggap sebagai situs suci selama berabad-abad, bahkan sejak zaman Neolitikum. Pembangunan kota-kota di sekitar lokasi Luoyang bermula dari dinasti pertama Tiongkok yang semi-mitos Dinasti Xia. Raja ketiga Dinasti Xia, Tai Kang, mendirikan ibu kota di sini pada tahun 2070 SM.

Pada abad-abad berikutnya, kota ini menjadi ibu kota beberapa dinasti dan kaisar. “Tidak diragukan lagi,Luoyang menjadi salah satu kota terpenting di Tiongkok kuno,” ungkap Vuckovic.