Mudah Diserap Tubuh, Benarkah Protein 'Susu Ikan' Bisa Cegah Stunting?

By Utomo Priyambodo, Jumat, 25 Oktober 2024 | 08:35 WIB
Susu ikan sebenarnya adalah protein dari daging ikan yang dihidrolisis. (Bernard Spragg. NZ/Wikimedia Commons)

Penelitian ini mengindikasikan bahwa peningkatan hormon IGF-1 dan GF pada kelompok yang diberikan protein hasil HPI (P1) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-HPI (P2). Selain itu, panjang tubuh tikus pada kelompok P1 tercatat lebih panjang dibandingkan P2, menunjukkan potensi HPI untuk mendukung pertumbuhan.

Lebih jauh, Chasanah juga menekankan pentingnya menggunakan ikan segar dalam proses produksi agar kualitas tetap terjaga. Selain itu, pemilihan enzim yang tepat sangat penting, karena jika salah, dapat menghasilkan rasa pahit.

“Kami memanfaatkan enzim dari mikroba untuk memastikan rasa yang lebih baik dan tidak pahit,” tambahnya.

Proses ini menghasilkan bubuk ikan yang serbaguna dan dapat digunakan untuk berbagai produk pangan, seperti minuman dan biskuit. Teknologi hidrolisat ini menawarkan solusi bagi daerah dengan akses terbatas.

“Dengan dikeringkan menjadi bubuk, produk ini lebih mudah dikirim dan disimpan dalam waktu lama,” tuturnya.

Chasanah juga menyebutkan bahwa produk hidrolisat ini memiliki potensi besar di pasar global, seperti produk sejenis yang banyak digunakan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus atau orang dewasa yang membutuhkan asupan protein tinggi. Dengan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan, hidrolisat protein ikan diharapkan dapat menjadi solusi pangan yang inovatif dan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat.